news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

TKDN Hulu Migas Naik, Investasi Rp 1 T Bisa Hasilkan Nilai Tambah Rp 5,43 T

26 Februari 2025 20:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja Pertamina EP Papua Field memeriksa fasilitas di area pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja Pertamina EP Papua Field memeriksa fasilitas di area pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas terus meningkat sehingga menciptakan dampak berganda terhadap perekonomian nasional. Data Reforminer Institute mencatat bahwa sektor hulu migas nasional terkait dengan 129 industri lain, menyumbang 90 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, dan menyerap 82 persen tenaga kerja di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan setiap investasi sebesar Rp 1 triliun di sektor hulu migas akan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi hingga Rp 5,43 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan satu dekade lalu.
“Indeks multiplier effect industri hulu migas terus tumbuh, mencerminkan besarnya peran sektor ini dalam mendorong ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/2).
Selain kontribusi terhadap investasi dan penerimaan negara—rata-rata Rp 192,32 triliun per tahun terhadap APBN—hulu migas juga mempercepat pertumbuhan industri pendukung dalam negeri. TKDN dalam pengadaan barang dan jasa hulu migas selama 12 tahun terakhir stabil di kisaran 54-68 persen.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Komersial Tripatra, Benny Joesoep, mengungkapkan, dampak berganda akan terasa semakin luas dengan peningkatan peran penggunaan produk dan keterlibatan perusahaan Engineering, Procurement dan Construction (EPC) dalam negeri sepanjang Project Life Cycle.
ADVERTISEMENT
“Dengan menguasai engineering, maka perusahaan EPC nasional akan menjadi lokomotif peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri,” kata Benny.
Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong, menambahkan, target produksi migas yang lebih ambisius dan agenda transisi energi akan membuat keterlibatan industri dalam negeri semakin strategis bagi ketahanan energi nasional.