Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo -Ma’ruf Amin menanggapi kritikan Prabowo Subianto yang menyoroti kebocoran anggaran negara. Prabowo mengklaim, KPK secara tak langsung membenarkan pernyatannya. Menurut data KPK, kebocoran pendapatan negara mencapai Rp 2.000 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Anggota TKN Hendrawan Supratikno mengatakan, kebocoran anggaran yang disebabkan maraknya korupsi memang benar adanya. Indonesia memang masih dibelit permasalahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) sejak era Orde Baru (Orba).
“Artinya, selama Reformasi, penyakit akut (KKN) yang mendera bangsa ini belum teratasi. Ada benarnya,” kata Hendrawan kepada kumparan, Minggu (7/4).
Ia menyampaikan, selama masa pemerintahan Joko Widodo -Jusuf Kalla, berbagai upaya dilakukan untuk meredam maraknya kebocoran anggaran dan KKN. Misalnya menciptakan tata kelola yang lebih baik, menjamin pengawasan yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi.
“Juga penegakan hukum yang lebih tegas, dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan kebijakan publik,” sambungnya.
Menurutnya, Prabowo hanya sekadar mengemukakan retorika dan menyalahkan berbagai pihak ketika menyuarakan isu kebocoran anggaran. Prabowo dinilai belum memiliki solusi konkret dalam menyelesaikan persoalan ini.
ADVERTISEMENT
“Tanpa solusi yang jelas, Prabowo seperti orang yang sedang berilusi. Menyalahkan banyak pihak-pihak asing yang memperoleh keuntungan investasi di Indonesia. Rakyat Indonesia yang mentalnya lembek, elite yang kehilangan moral atau akhlak, dan sebagainya,” tuturnya.