TMII Ditargetkan Bantu Kurangi Emisi, Keliling Anjungan Pakai Bus Listrik

25 November 2022 21:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Injourney Dony Oskaria di TMII, Jumat (25/11/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Injourney Dony Oskaria di TMII, Jumat (25/11/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) kembali membuka Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk kunjungan wisatawan umum setelah selesai direvitalisasi.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, beberapa bus yang dipakai di G20 akan digunakan untuk memperkuat armada bus listrik yang menjadi mobilitas pengunjung. Pengunjung bisa berhenti di parkir dan dibawa masuk melalui bus.
"Kita memang masih perlu sosialisasi lagi karena memang salah satu yang diinginkan tadi, kita ingin jadikan kawasan yang bebas emisi. Tentunya harapannya masyarakat meninggalkan mobilnya di luar dan mereka masuk menggunakan electric vehicle (EV)," kata Kartika atau akrab disapa Tiko dalam konferensi pers di TMII petang, Jumat (25/11).
Sejumlah pengunjung mengantre menaiki bus wisata keliling di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Minggu (20/11/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Tiko mengatakan, pembenahan dilakukan dengan berbagai lini, sebagai perbaikan sistem online ticketing, penambahan jumlah electric vehicle, pembenahan fasilitas lain dan sebagainya. Saat ini pembenahan masih di tahap pertama.
ADVERTISEMENT
"Ini sebenarnya tahap I dari tiga tahap renovasi TMII. Tahap ini memang fokusnya adalah infrastruktur, sebagaimana kita lihat sekarang ini seluruh kawasan taman mini diperbarui infrastruktur khususnya memang vocal point nya ada di danau," terang Tiko.
Tiko melanjutkan TMII akan berkontribusi mengurangi emisi, sekaligus menyuplai oksigen di kawasan TMII. Setelah revitalisasi, TMII terdiri dari 70 persen zona hijau dan 30 persen bangunan.
TMII merepresentasikan ragam budaya Indonesia melalui visinya sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Beauty. TMII mengorkestrasi atraksi seni budaya di kawasan melalui anjungan daerah dan komunitas seni budaya di kawasan.
Dalam masa uji coba terbatas ini, Kementerian BUMN memastikan bahwa destinasi TMII betul-betul siap dikunjungi wisatawan. Selain sebagai tempat rekreasi, Tiko berharap TMII dapat berperan secara maksimal sebagai contoh bagi dunia tentang cara melestarikan sekaligus merepresentasikan kebudayaan dari suatu bangsa.
ADVERTISEMENT
TMII memberikan ruang bagi budaya daerah untuk dikenal dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat.
"Kami memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan destinasi heritage dan culture yang berkelanjutan dan berkualitas. Untuk itu kita melakukan uji coba terbatas ini guna memastikan bahwa destinasi TMII betul-betul siap memberikan layanan terbaik bagi wisatawan. Maka, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar BUMN dan berbagai pihak," jelas Tiko
Sementara itu, Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria, menegaskan pihaknya ingin menjadikan TMII sebagai showcase Indonesia. Ia berharap TMII menjadi pilihan wisatawan.
"4 juta orang asing ke Jakarta. Orang kalau ke Jakarta, pilihannya bisa TMII dan Sarinah," tutur Dony.
Kementerian BUMN melakukan sosialisasi melalui media sosial, utamanya mengenai 4 pilar konsep TMII. Sehingga masyarakat akan teredukasi dengan baik sebelum melakukan kunjungan ke TMII, dan memahami apa yang harus diperhatikan saat berwisata ke TMII. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik serta engagement masyarakat terhadap TMII.
ADVERTISEMENT
Adapun sarana dan prasarana yang direvitalisasi di TMII meliputi penataan area gedung utama, renovasi joglo Sasono Langen Budoyo, dan Sasono Adiguno, renovasi museum, penataan lanskap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, dan gedung pengelola, penataan lanskap pulau-pulau di danau Archipelago (pedestrian anjungan, Amphitheater, dan promenade), renovasi eks Theater Garuda, eks Museum Telkom dan Keong Emas, Penataan Lanskap Pedestrian Anjungan, Viewing Tower, hingga Pembangunan Community Center dan Struktur Parkir (Elevated).