Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
TNI AD Usul Bentuk Batalion untuk Dukung Swasembada Pangan Prabowo
13 Desember 2024 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita mengungkap akan terus mendukung swasembada pangan. Salah satunya dengan keberadaan batalion yang mendukung swasembada pangan yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Pertanian (Kementan),Tandyo mengatakn peran TNI AD dalam mendukung swasembada pangan tidak hanya bisa melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang ada di setiap desa namun memerlukan pasukan setingkat batalion.
“Kalau hanya mengandalkan Babinsa, pasti berat. Harus ada satuan tempur atau batalion yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program ini,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (13/12).
Selain itu, TNI AD juga akan mendorong setiap Komando Distrik Militer (Kodim) untuk terus berinovasi dalam akselerasi program ketahanan pangan. Hal ini dinilai penting utamanya untuk menghadapi kondisi lapangan seperti pengelolaan sawah eksisting secara komprehensif, termasuk pengelolaan air.
Untuk itu Tandyo mendorong seluruh Komandan Kodim (Dandim) untuk memiliki badan tersendiri dalam mendukung swasembada pangan.
ADVERTISEMENT
“Merauke dan lokasi Optimasi lahan rawa (Oplah) ataupun cetak sawah lainnya bisa menjadi simbol kebangkitan swasembada pangan. Seluruh dandim di Indonesia butuh badan tersendiri yang mampu mempercepat pencapaian target ini,” lanjutnya.
Tandyo juga mengungkap kerja sama antar sektor seperti Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta TNI AD sangat penting.
“Integritas kita dipertaruhkan di sini. Kita harus bekerja bersama untuk mencapai ketahanan pangan nasional,” kata Tandyo.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman juga ingin mengulang sejarah swasembada pangan. Maka dari itu Ia menyebut PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), BWS (Balai Wilayah Sungai), dan Babinsa menjadi ujung tombak.
“Kita harus bisa mengulang sejarah dan kembali mencapai swasembada. Daerah produksi harus kita tingkatkan minimal dua kali lipat. PPL , BWS, dan Babinsa menjadi ujung tombak kita,” ungkap Amran.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mendukung swasembada pangan, Amran juga mengimbau agar bantuan traktor, combine harvester, dan alat lainnya tidak disalahgunakan atau dijual secara ilegal.
“Kadis, traktor jangan disimpan di tengah lapangan. Itu uang rakyat, harus dijaga baik-baik. Kalau ada yang memperjualbelikan alat bantuan, laporkan ke saya, pasti kami proses,” kata Amran.
Sebelumnya, Amran sempat mendapatkan laporan ada bantuan combine harvester yang diperjualbelikan.