Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
TOBA Tak Tambah Produksi Batu Bara Tahun Ini
4 September 2018 13:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) menyatakan tidak akan menambah produksi batu bara tahun ini. Produksi batu bara TOBA tahun ini sebesar 6 juta ton.
ADVERTISEMENT
Direktur TOBA, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan ketidaktertarikan perusahaan untuk mengajukan tambahan kuota produksi batu bara ke pemerintah lantaran bisa menurunkan harga pasar.
“Enggak. Karena harga kan jadi kritikal sekarang. Enggak bakal semudah itu juga tambah produksi. Kami ingin bantu juga mengatasi CAD (defisit transaksi berjalan) tapi harus nice lah caranya,” kata Pandu saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/9).
Dari produksi batu bara TOBA sebesar 6 juta ton tahun ini, 98 persen di antaranya diekspor ke berbagai negara seperti Taiwan, China, Korea, dan Jepang.
Sementara untuk memenuhi kewajiban memasok batu bara Domestic Market Obligation (DMO) ke PT PLN (Persero), Pandu mengaku TOBA melakukan transfer kuota dengan membeli batu bara kalori rendah dari perusahaan tambang batu bara lain. Sebab produksi batu bara TOBA berkalori tinggi, tidak sesuai dengan kebutuhan PLN.
ADVERTISEMENT
“Toba Bara semua produksinya kalori tinggi, di atas 5,200 kkcal. 98 persen diekspor,” kata dia.
Menurut Pandu, sebenarnya pemenuhan DMO 25 persen dari produksi dengan cara transfer kuota tidak sehat karena berisiko. Idealnya, kata dia, bagi perusahaan yang tidak bisa memenuhi 25 DMO persen, sebaiknya menyumbang ke negara dalam bentuk setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Hal ini sudah disampaikan Pandu saat dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
“Kalau enggak ada DMO itu bisa lah para pemain yeng enggak bisa menuhin itu, langsung saja ke PNBP daripada pembelian kuota. Itu kan sama. Itu pernah kita sampaikan. Jadi tetap kita kontribusi tekan CAD,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Kementerian ESDM menargetkan tambahan produksi batu bara hingga akhir tahun ini sebesar 100 juta ton menjadi 585 juta ton dari sebelumnya 485 juta ton. Tambahan produksi digenjot untuk meningkatkan ekspor batu bara sehingga bisa menekan defisit transaksi berjalan.
Sebanyak 40 perusahaan telah mengajukan tambahan kuota produksi batu bara kepada Kementerian ESDM. Proposal diajukan menyusul Keputusan Menteri Nomor 1924 K/30/MEM/2018 mengenai Perubahan Atas Penetapan Persentasi Minimal Penjualan Batubara untuk Kepentingan dalam Negeri Tahun 2018.
Dari 40 perusahaan yang mengajukan, 30 perusahaan masuk dalam radar persetujuan Menteri ESDM Ignasius Jonan. 30 perusahaan itu telah memenuhi kewajiban DMO 25 persen ke PLN.