Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tok! ENI Resmi Ambil Alih Proyek IDD dari Chevron Indonesia
25 Juli 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perusahaan migas asal Italia, ENI S.p.A resmi mengakuisisi hak partisipasi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di proyek gas Indonesia Deepwater Development (IDD) hari ini, Selasa (25/7).
ADVERTISEMENT
Penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) Chevron Makassar Ltd (CML), Chevron Ganal Ltd (CGL) dan Chevron Rapak Ltd. (CRL) sebagai operator proyek IDD kepada Eni Lasmo PLC (Eni) dilakukan secara virtual, disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
"Selamat kepada Chevron dan ENI, atas penandatanganan pengalihan kepemilikan Indonesia Deepwater Development (IDD). Saya berharap acara ini bisa menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan bisnis migas di Indonesia," kata Arifin.
Arifin mengatakan, proyek IDD merupakan proyek terpadu dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di perairan dalam Cekungan Kutai, dengan kedalaman 1.000-2.000 meter di bawah permukaan laut.
Menurutnya, pengalihan kepemilikan proyek IDD dari Chevron ke ENI sangat penting bagi Indonesia, karena proyek IDD diharapkan dapat meningkatkan produksi gas menjadi 12.000 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) pada tahun 2030.
Dia menambahkan, IDD telah dikembangkan dan mulai berproduksi dari lapangan Bangka sejak 16 Agustus 2016. Tahap pengembangan IDD selanjutnya adalah pengembangan Lapangan Gendalo dan Gehem. ENI diharapkan dapat melanjutkan proyek tersebut ke tahap kedua.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata dia, ENI sudah memiliki hak partisipasi di 12 Production Sharing Contractors (PSC), 9 di antaranya Eni bertindak sebagai operator di perairan dalam dengan program eksplorasi dan pengembangan yang aktif.
"Saya berharap ENI dapat memperluas investasi kegiatan migas di Indonesia, khususnya di wilayah timur," tutur Arifin.
Arifin menuturkan, Chevron telah hadir di Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Dari lapangan minyak darat Chevron Indonesia di Riau, Sumatera dan lapangan lepas pantai di Kalimantan Timur. Dia pun berharap Chevron dapat terus berinvestasi dan bekerja sama dengan Indonesia di bidang energi.
Akuisisi ini penting untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang, bagian dari IDD di Ganal PSC, dekat dengan FPU Jangkrik, dengan perkiraan cadangan gas alam sekitar 2 trillion cubic feet (TCF).
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan tambahan bagi Lapangan Gas Bangka yang telah berproduksi, penemuan Gehem dan Ranggas, serta potensi eksplorasi lainnya yang signifikan.
Selain itu, akuisisi aset-aset Chevron di Indonesia dapat mempercepat pengembangan proyek IDD dan sejalan dengan strategi transisi energi yang dilakukan ENI, di mana gas dan LNG menjadi pilar utama untuk meningkatkan produksi gas alam menjadi 60 persen pada tahun 2030.