Tok! Indika Energy Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di Petrosea

20 Mei 2022 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Public Expose PT Indika Energy Tbk (INDY), Jumat (20/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose PT Indika Energy Tbk (INDY), Jumat (20/5/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan.
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Indika Energy Tbk (INDY) menyetujui aksi korporasi berupa divestasi atau penjualan seluruh saham yang dimiliki Indika Energy di PT Petrosea Tbk (PTRO).
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand, mengatakan divestasi seluruh saham Indika Energy sebesar 69,8 persen di Petrosea tersebut dijual kepada PT Caraka Reksa Optima (CARA).
"Indika Energy memperoleh persetujuan untuk melakukan penjualan seluruh saham yang Indika Energy miliki di Petrosea yang saat ini kita miliki kurang lebih 69,8 persen, dengan nilai transaksi USD 146.6 juta," ujarnya saat public expose Indika Energy, Jumat (20/5).
Adapun nilai transaksi tersebut, lanjut Aziz, ditetapkan berdasarkan valuasi yang disepakati sebesar USD 210 juta untuk keseluruhan atau 100 persen kepemilikan saham di Petrosea.
Sementara itu, Direktur dan Group Chief Portfolio Officer Indika Energy, Kamen Palatov, menjelaskan aksi korporasi berupa divestasi adalah salah satu strategi Indika Energy untuk mengurangi bisnis batu bara yang eksplosif.
ADVERTISEMENT
Kata Kamen, Indika Energy sudah lebih dulu menandatangani perjanjian pembelian bersyarat dengan PT Galih Arika Arnawama sehubungan dengan penjualan 51 persen saham PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) pada Oktober 2021 lalu.
Nilai transaksinya adalah USD 41,3 juta yang sesuai dengan valuasi yang disepakati sebesar USD 181 juta untuk 100 persen kepemilikan saham MBSS.
Alasan Menjual Saham Petrosea
Sebelumnya, Aziz mengatakan Indika Energy terus mengkaji portofolio bisnisnya dan mengutamakan aspek berkelanjutan, serta akan fokus melakukan diversifikasi di luar sektor intinya di bidang energi dan pertambangan.
Penjualan kepemilikan saham di Petrosea adalah bagian dari strategi Perseroan untuk menyelaraskan kembali portofolio bisnisnya, untuk mencapai target 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025 dan menjadi perusahaan netral karbon pada tahun 2050.
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Adapun Petrosea adalah perusahaan multi-disiplin yang bergerak di bidang kontrak pertambangan khususnya batu bara dengan pengalaman hampir 50 tahun dan telah menerapkan teknologi digital dalam operasi pertambangannya.
ADVERTISEMENT
“Hasil penjualan Petrosea akan digunakan untuk memperkuat finansial perusahaan, serta mendanai diversifikasi bisnis perusahaan yang mengedepankan aspek keberlanjutan sehingga dapat memaksimalkan nilai bagi pemegang saham,” jelas Azis dalam keterangan resmi, Selasa (1/3).