Token ASIX Anang Hermansyah Bidik Ibu Rumah Tangga, Pahami Risiko Sebelum Beli

Musisi Anang Hermansyah bersama istrinya Ashanty. Foto: Dok. Ronny

Token kripto ASIX milik Anang Hermansyah sejak Kamis (3/3) lalu telah dirilis dan mulai diperdagangkan melalui Indodax. Untuk mendapatkan atensi publik, ASIX akan memberikan sejumlah hadiah atau giveaway.

Hadiah yang ditawarkan berjumlah Rp 2 miliar. Dengan hadiah utama berupa satu unit mobil tesla, 10 unit iPhone 13 Pro, 5 unit Mac Book pro.

Menariknya, juga ada hadiah berupa 50 kupon Lumiere dan 50 kupon Pero senilai masing-masing Rp 1 juta. Diketahui, Lumiere merupakan brand merek dari produk kue, sementara Pero adalah brand dari produk peralatan dapur. Hal ini mengindikasikan bila komunitas ibu-ibu sedang disasar untuk pasar dari penjualan token kripto ASIX.

Dikonfirmasi terkait hal itu, CEO ASIX MC Basyar membenarkan saat ditanya apakah salah satu target pasar dari Token ASIX ini adalah ibu-ibu rumah tangga. Dirinya mengiyakan jika melihat basis komunitas istri Anang Hermansyah, Ashanty mayoritas adalah kalangan ibu-ibu.

“Iya salah satunya seperti itu,” kata CEO ASIX MC Basyar saat dihubungi kumparan, Jumat (4/3).

Ilustrasi Asix Token. Foto: asixtoken.com

Menanggapi fenomena tersebut, pengamat komoditi berjangka sekaligus Presiden Komisioner HFX International, Sutopo Widodo mengatakan sangat penting bagi masyarakat yang ingin terjun ke industri kripto untuk meningkatkan literasinya dahulu, tidak asal ikut-ikutan saja.

“Coin ini juga masuk ke golongan ibu-ibu, nah apakah mereka sudah mengerti tentang kinerja crypto ini atau hanya sekadar ikut-ikutan. Karena jika mereka tidak ngerti apa-apa dan saat harga coinnya jatuh, mereka pasti akan lebih bersuara di lapangan,” kata Sutopo kepada kumparan, Jumat (4/3).

Namun, Sutopo mengatakan jika Token ASIX ini dikembangkan seperti apa yang dijanjikan di white paper dan visi misinya, maka Token ASIX ini menurutnya bakal bertahan dan sukses. Namun jika tidak, Token ASIX hanya akan menjadi token-token lokal lainnya yang susah berkembang.

“Jujur tidak gampang untuk bisa menaikkan image koin lokal di kalangan pemain crypto Indonesia. Apalagi pemain crypto Indonesia bukanlah holder sejati, tapi rata-rata hit & run. Untuk bisa membuat token ini berhasil, harus bisa masuk juga ke pasar global,” jelas Sutopo.

Musisi Anang Hermansyah. Foto: Ronny

Lebih lanjut, Sutopo mengatakan bermain di industri kripto ini tak lepas dari yang namanya risiko. Selain harus teredukasi, menurutnya masyarakat yang ingin bermain di kripto juga harus punya kesabaran.

“Yang namanya investasi itu harus jangka panjang, sabar dan pasti selalu ada risikonya. Jadi sebelum kita masuk ke sebuah investasi, sudah harus siap risiko terburuknya,” pungkasnya.