Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokopedia Nuraini Razak mengatakan pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap beberapa area yang perlu diperkuat. Guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan e-commerce anak usaha ByteDance tersebut.
“Kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat terus tumbuh,” kata Nuraini kepada kumparan, Jumat (14/6).
Nuraini memastikan pegawai yang terdampak akan mendapatkan dukungan penuh dalam masa transisi.
“Kami berterima kasih kepada tim TikTok dan Tokopedia atas kontribusi dan komitmen mereka selama masa penggabungan dan kami akan terus berupaya untuk mendukung mereka dalam melewati masa transisi ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan GoTo, R A Koesoemohadiani, menegaskan segala keputusan yang diambil oleh Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen Tokopedia.
ADVERTISEMENT
“Mengingat GOTO merupakan pemegang saham bukan pengendali minoritas, perseroan meyakini PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dari organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain),” kata Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (13/6).
Sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas, GoTo meyakini manajemen Tokopedia akan dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan.
Koesoemohadiani juga meluruskan tidak ada rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia. Hal ini menjawab isu Tokopedia akan menghentikan layanannya.
“Tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang belum atau tidak diungkapkan oleh perseroan,” ujarnya.
Mengutip Bloomberg, Rabu (12/6), pengurangan karyawan ByteDance setara dengan 9 persen dari karyawan di perusahaan tersebut yang dimulai pada Juni 2024.
ADVERTISEMENT
“Jumlah terakhir masih dalam pembahasan dan dapat berfluktuasi seiring dengan kondisi perusahaan,” tutur sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber juga menyebut, ByteDance mengurangi staf di seluruh tim e-commerce, termasuk periklanan dan operasional, sebagian untuk menghilangkan fungsi yang ganda.
Adapun saat ini TikTok Shop dan Tokopedia, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan.
Menurut Bloomberg, PHK tersebut menandakan raksasa media sosial asal Tiongkok itu sedang melakukan perombakan terhadap operasi e-commerce di Indonesia.
“Berupaya menghilangkan biaya setelah menggunakan TikTok Shop dengan Tokopedia milik GoTo Grup dalam kesepakatan USD 1,5 miliar,” katanya.