Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Tokopedia Disebut Bukan Lagi Milik Indonesia, Ini Kata William Tanuwijaya
15 Juni 2021 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Jadi gini di awal-awal iya 100 persen (Indonesia). (Sekarang) enggak ada satu pun pemegang saham yang punya lebih dari 11 persen. Semua pemegang saham itu kecil-kecil. Hampir kayak perusahaan terbuka,” ujar William saat berbincang dengan Deddy Corbuzier di Podcast Close The Door, Selasa (15/6).
Pada podcast tersebut, William menceritakan bahwa sejak 2014, Tokopedia sudah menggaet investor asing. Di tahun tersebut Tokopedia menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan investasi USD 100 juta dari dua institusi besar yaitu Softbank dan Sequoia Capital.
Adapun Softbank merupakan investor awal bagi raksasa e-commerce asal China, Alibaba. Sedangkan Sequoia Capital juga merupakan investor awal bagi Apple sejak perusahaan tersebut masih berkantor di garasi. Masuknya dua investor tersebut diterjemahkan William sebagai sebuah pencapaian besar bagi Tokopedia. Menurutnya hal tersebut merupakan bentuk kepercayaan perusahaan asing terhadap prospek bisnis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
William tidak lantas mengkhawatirkan soal kepemilikan Tokopedia yang mulai dimasuki asing. Justru menurut William, di sini lah letak keunikan sebuah perusahaan teknologi. Sebab seberapa banyak pun pemodal asing yang masuk, pendiri perusahaan tetap berperan sebagai pengendali.
“Di titik itu saya mulai melihat bahwa banyak komentar di artikel, di Youtube yang bilang wah Tokopedia sudah bukan Indonesia, sudah milik asing. Dan ini adalah beauty dunia teknologi yang sangat beda. Kepemilikan sangat tidak berbanding lurus dengan kontrol. Satu saham pendiri itu punya voting rate yang lebih tinggi,” ujarnya.
William mencontohkan pendiri Apple, Steve Jobs misalnya, ia pun hanya memiliki 0,6 persen saham dari perusahaan tersebut. Namun di situlah uniknya perusahan teknologi, sebab sekecil apa pun saham milik pendiri perusahaan dia tetap memegang kendali penuh atas perusahaan.
ADVERTISEMENT
“Kalau di generasi sebelumnya punya 50 atau 60 persen dia berarti yang punya suara 60 persen. Tapi di generasi internet seperti Jack Ma, Steve Jobs dia punya saham mungkin kecil, tapi kendali penuh perusahan tetap dia yang pegang,” pungkasnya.