Tokopedia Hijau Ajak Mitra dan Masyarakat Dukung Bisnis Ramah Lingkungan

27 Februari 2023 11:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Penggunaan dan pengelolaan sampah kini semakin ramai diperbincangkan masyarakat. Beberapa waktu lalu, persoalan tingginya tumpukan sampah di Bantargebang—yang setara dengan gedung 16 tingkat—pun sempat menghebohkan masyarakat.
Ya, solusi untuk mengatasi permasalahan sampah dibutuhkan segera. Perlu langkah-langkah yang pro-lingkungan untuk menyelesaikannya. Salah satunya adalah konsep green business yang menjaga keseimbangan antara profitabilitas bisnis dan keberlanjutan lingkungan.
Pelaku bisnis, termasuk UMKM, bisa menerapkan green business dengan menggunakan bahan baku ramah lingkungan dan daur ulang, mengadopsi teknologi hijau, atau memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Cara-cara inilah yang mulai dikedepankan oleh Tokopedia. Melalui gerakan Tokopedia Hijau sekaligus mendukung Misi Nol Sampah GoTo 2030, Tokopedia merangkul mitra strategis dan masyarakat untuk berperan aktif mendukung kelestarian lingkungan hidup.

Kerja Tokopedia Hijau untuk Pelestarian Lingkungan

Data Our World in Data (2017) sempat mengungkapkan bahwa Indonesia jadi negara dengan tingkat penggunaan plastik tertinggi kedua setelah China. Meski begitu Tokopedia melihat bahwa ada potensi besar terhadap bisnis ramah lingkungan di Indonesia.
Data Tokopedia selama Januari 2023 mencatat, kota Bandung, Surabaya, Denpasar, Semarang, dan Kab. Sleman jadi wilayah dengan jumlah pencarian produk ramah lingkungan paling banyak. Sementara itu, penjualan produk daur ulang di tahun 2022 sebesar hampir 1,5 kali lipat dibandingkan tahun 2021 di Tokopedia. Ini artinya, ada harapan untuk menyetop produksi sampah.
Sendal hasil produksi Pijak Bumi. Foto: dok. Tokopedia
Growth Marketing Senior Lead Tokopedia Maisyalina Agustiana, mengatakan, ada sekitar 12 juta penjual Tokopedia yang hampir 100 persen diantaranya merupakan UMKM. Karenanya, lewat Tokopedia Hijau penjual diajak untuk menerapkan prinsip ramah lingkungan.
“Caranya dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan seperti paper wrap, kertas cacah, serat nanas, dan berbagai alternatif lainnya. Jadi, masyarakat yang berbelanja lewat toko Seller Hijau maupun halaman produk Tokopedia Hijau dapat ikut mengurangi sampah,” jelas Maisyalina.
Maisyalina juga mengatakan bahwa Tokopedia Hijau ini bertujuan bisa membangun kebiasaan kecil seperti menggunakan produk secara berulang atau menggunakan kemasan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
“Harapannya agar menjadi pengingat untuk terus semangat memperbaiki kualitas lingkungan hidup dalam jangka panjang,” jelasnya.

3 UMKM di Tokopedia Hijau yang Mengusung Bisnis Ramah Lingkungan

Reusable face pad dari Daridiri. Foto: dok. Tokopedia
Sejak adanya inisiatif ini, beberapa toko seperti Daridiri, Pijak Bumi, dan Kunang Jewelry sudah memanfaatkan Tokopedia Hijau untuk menjalankan bisnis produk ramah lingkungan.
Kunang Jewelry, misalnya yang memasarkan produk melalui Tokopedia Hijau. Mereka jadi salah satu bisnis yang memanfaatkan sampah logam dari kabel, roll mesin, hingga pipa logam yang berpotensi dijadikan perhiasan.
Selain bekerja sama dengan tiga tempat pembuangan sampah di Denpasar untuk mendapat bahan dasar, Kunang Jewelry juga memanfaatkan bambu sebagai bahan dasar pengemasan yang kokoh dan fleksibel sehingga tidak memerlukan bubble wrap.
Ada juga Daridiri, usaha sosial yang menyediakan produk perawatan diri serta produk kebutuhan pribadi yang berkelanjutan. Filosofi Daridiri adalah untuk menyampaikan pesan bahwa menjaga bumi/lingkungan dapat dimulai dari diri sendiri.
Daridiri berupaya mengubah kebutuhan perawatan diri dari produk sekali pakai menjadi produk yang dapat digunakan kembali. Mulai dari pembalut kain, kapas kain, sapu tangan dan masih banyak lagi, yang secara efektif dapat mengurangi limbah.
Perhiasan dari Kunang Jewelry. Foto: dok. Tokopedia
Bisnis ini juga berupaya memberdayakan banyak perempuan desa daerah Cimande Kabupaten Bogor dengan memberikan mereka kesempatan menjahit produk ramah lingkungan.
Pemilik Bisnis Daridiri Betry Agrisa, mengatakan, sejak bergabung dengan platform online seperti Tokopedia, mereka juga dapat menjangkau pembeli dari berbagai wilayah di Indonesia.
Hal serupa pun dirasakan oleh Product Designer Pijak Bumi, Wenseslaus Guantana. Sebagai merek sepatu dengan bahan alami dan didaur ulang, Pijak Bumi juga terbantu untuk mewujudkan misi mengurangi sampah plastik sekali pakai.
“Kami berharap dengan penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan ini, dapat menjadi langkah kecil masyarakat sebagai wujud peduli lingkungan,” ujar Wenseslaus.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Tokopedia