Tokopedia hingga Gojek Jadi Terpopuler di Twitter, Apa Rahasianya?

3 Agustus 2019 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Twitter menobatkan 10 merek (brand) paling populer di Indonesia sepanjang semester I 2019. Hal ini diukur berdasarkan keterlibatan audiens terhadap brand tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip pernyataan tertulis Twitter, 10 merek terpopuler itu diduduki sektor e-commerce, teknologi, dan finansial. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Tokopedia (@tokopedia)
Grab Indonesia (@GrabID)
Bank Mandiri (@bankmandiri)
OPPO Indonesia (@OPPOIndonesia)
Shopee Indonesia (@ShopeeID)
Bukalapak (@bukalapak)
Samsung Indonesia (@samsungID)
Tiket.com (@tiket)
Bank BCA (@BankBCA)
Gojek Indonesia (@gojekindonesia)
Country Industry Head Indonesia & Malaysia Dwi Adriansah mengungkapkan strategi yang digunakan para pemilik merek itu hingga bisa populer di Twitter.
“Melihat kesuksesan para brand tersebut, ada empat metode utama yang digunakan 10 top brand di Twitter di Indonesia,” katanya.
Logo baru perusahaan Gojek terpampang di atribut helm dan jaket mitra pengemudi Go-Ride. Foto: Dok. Gojek
Keempat strategi itu adalah:
1. Kekuatan Video
Konsumsi video di Twitter di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 150 persen dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama. Jumlah video yang diunggah di Twitter meningkat signifikan dan brand telah menyadari pengaruh besar dari konten video.
ADVERTISEMENT
Penelitian dari Twitter menunjukkan bahwa cuitan dengan video yang menarik bisa menghasilkan interaksi dengan pengguna di Twitter 10x lebih banyak dibandingkan cuitan tanpa video atau In-Stream Video Ads - iklan yang dipasang sebelum video diunggah di Twitter - menunjukkan peningkatan ad recall sebesar 70 persen. Hal ini meningkatkan niat membeli 6 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak terpapar oleh iklan video.
Brand di Indonesia kini mulai berinvestasi dalam pembuatan video kreatif dan berkualitas untuk mempromosikan produk dan layanan terbaru, sekaligus menjangkau audiens mereka. Brand juga menggunakan video untuk kebutuhan berbagi informasi dan edukasi.
2. Amplifikasi melalui Kolaborasi
Berkolaborasi dengan pihak ketiga telah menjadi tren di kalangan 10 top brand di Twitter. Hal ini terlihat dari banyaknya brand yang menggunakan platform digital dan meneruskan percakapan di Twitter.
Ilustrasi main Twitter. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Brand di Indonesia seringkali ikut berpartisipasi dalam percakapan terkait momentum atau tren tertentu. Tujuannya untuk mempromosikan produk atau layanan terbaru dan menjangkau audiens mereka. Samsung Indonesia (@samsungID) mengambil langkah besar dengan kampanye interaktif mereka untuk peluncuran #GalaxyA.
ADVERTISEMENT
OPPO Indonesia (@OPPOIndonesia) menarik perhatian konsumen dengan secara spesifik menargetkan peminat fotografi dan berkolaborasi dengan fotografer ternama Indonesia. Dengan tagar #OPPOReno, Oppo Indonesia memperkenalkan beragam fungsi serta fitur terkini ponsel pintar terbaru.
3. Jadilah Bagian dari Percakapan di Twitter
Pengguna Twitter mempunyai pengaruh besar serta sangat terbuka terhadap beragam ide, produk, dan layanan baru. Mereka senang menjadi yang pertama untuk mencoba dan membeli. Penting bagi brand untuk berinteraksi dengan pengguna Twitter dan komunitas di Indonesia guna membangun kepercayaan dan pada akhirnya dapat mencapai target atau objektif bisnis.
Beberapa brand sudah aktif dengan konten always-on mereka sejak kuartal pertama 2019.
Mengetahui percakapan antarkonsumen lama atau konsumen potensial di Twitter dapat membantu brand dalam menetapkan target, sembari tetap menjadi bagian dari percakapan di Twitter. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap brand tersebut. Melakukan Retweet dari komunitas Twitter adalah salah satu cara sederhana yang dapat digunakan untuk tetap menjadi bagian dari percakapan.
Gojek resmi luncurkan logo baru bernama Solv. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
4. Menyasar Audiens yang Tepat
ADVERTISEMENT
Mengetahui target audiens merupakan dasar dari semua kegiatan pemasaran. Namun, hal ini seringkali diabaikan ketika brand memilih strategi pemasaran yang mempertimbangkan berbagai kemungkinan berbeda (scattergun approach) - dengan harapan dapat memperbaiki tingkat brand recall dan meningkatkan penjualan. Pengguna Twitter memiliki demografis beragam, namun banyak komunitas berbasis minat di Twitter yang dapat menjadi target audiens dari suatu brand melalui produk, layanan dan pesan mereka.
Sebagai platform berbasis minat, komunitas di Twitter berkomunikasi satu sama lain mengenai topik dan tema tertentu yang sesuai dengan minat mereka. Apapun jenis percakapan dari komunitas ini, semuanya terjadi di Twitter. Beberapa percakapan paling populer di Twitter di Indonesia terjadi secara real-time yaitu seputar film-film terbaru, musik, olahraga dan beragam isu terkait lingkungan. Brand terus berupaya “terlibat” dalam percakapan di Twitter seputar tren-tren terkini dan memanfaatkan momen-momen penting untuk menjangkau lebih banyak pengguna di Twitter yang influensial.
ADVERTISEMENT