Tol JORR Bakal Punya Jalan Layang Sepanjang 21,5 Km, Ini Rutenya

27 Oktober 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Tol JORR Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Tol JORR Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) akan mempunyai jalan layang sepanjang 21,5 Km. Chief Operating Officer Nusantara Infrastructure Danni Hasan menjelaskan, jalan layang ini akan menghubungkan Ulujami hingga Cikampek.
ADVERTISEMENT
"Mulai dari Ulujami mestinya sampai Cikampek elevated harusnya, tapi kan ada proses pembangunan Cikampek Selatan, lalu kita turun di Jati Asih lalu naik ke atas lagi," kata Danni ketika media briefing di Jakarta, Kamis (27/10).
Namun karena ada proses pembangunan di Cikampek Selatan, Danni menjelaskan nantinya jalan layang tersebut akan terputus di Jati Asih.
"Jadi di situ terpecah, ada ke jalan tol innercity (dalam kota) CMNP punya, satu lagi naik ke atas ke Cikampek," ujarnya.
Pembangunan tol tersebut mempunyai 3 Juntion, yaitu JC Ulujami, Jagorawi, dan JC Jati Asih serta mempunyai 2 on/off ramp yaitu di Pondok Indah dan Bambu Apus.
Rencananya JORR Elevated akan terkoneksi dengan beberapa tol lainnya. Di sisi barat akan terkoneksi dengan JORR W2, BSD toll road, Banten Port (via Merak). Sedangkan di sisi timur akan bertemu dengan tol Japek dan Japek II Selatan jika rampung seluruhnya ke Jati Asih.
ADVERTISEMENT
Danni menjelaskan, pembangunan jalan layang tersebut untuk mengatasi lalu lintas yang padat di JORR. Untuk itu, menurutnya perlu dibangun jalan layang dari Ulujami.
"Kenapa? Karena konsentrasi traffic di situ paling tinggi. Jadi di JORR 1 itu hanya sekitar 83 ribu sementara di JORR 2 seluruhnya itu sudah di atas 100 ribu lebih," ujarnya.
Jalan layang sepanjang 21,50 km tersebut saat ini masih dalam proses tender Kementerian PUPR. Kategori Proyek pembangunan tol JORR Elevated tersebut merupakan unsolicited yang diajukan oleh konsorsium PT Nusantara Infrastructure, PT Triputra Utama Selaras, Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Acset Indonusa Tbk dengan biaya konstruksi Rp 22,33 triliun.