Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatat, progres konstruksi Tol Layang Jakarta-Cikampek II telah mencapai 95,11 persen. Adapun ruas tol itu merupakan milik anak usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
ADVERTISEMENT
Angka tersebut masih sesuai dengan target pekerjaan konstruksi Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang selesai pada akhir September 2019.
Pekerjaan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated itu, kini menyisakan 5 persen dari seluruh total konstruksi. Sisa pekerjaan yang dipandang kritikal dalam proyek ini adalah ketergantungan masalah penyelesaian relokasi menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di km 17 yang harus diselesaikan dalam periode waktu yang sangat ketat.
“Untuk mengatasi sisa pekerjaan tersebut, Jasa Marga akan lebih ketat dalam memonitor dan mengendalikan proses penanganan SUTET di km 17, serta lebih luas lagi melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar didapat metode pelaksanaan pekerjaan yang lebih cepat dan aman. Selain itu, juga menyelesaikan sisa pekerjaan lainnya seperti Erection SIG, pengaspalan, dan expansion joint secara masif semuanya ditargetkan selesai pada bulan September ini,” jelas Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, Adrian Priohutomo berdasarkan keterangan tertulis, Senin (9/9).
Sementara itu, Direktur Utama PT JJC, Djoko Dwijono menargetkan, Tol Layang Jakarta-Cikampek tersebut dapat digunakan secara fungsional pada akhir tahun 2019.
ADVERTISEMENT
“Kami akan optimalkan sisa waktu untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang ada. Tol Jakarta-Cikampek II Elevated kami targetkan dapat digunakan secara fungsional pada akhir tahun untuk mendukung pelaksanaan arus mudik Libur Natal & Tahun Baru 2019 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2020,” imbuhnya.
Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan ruas tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 s.d. Sta 47+500) dengan total panjang jalan 36,4 km dengan nilai kontrak Rp 13,53 triliun. Jalan Tol Layang ini nantinya berfungsi menambah kapasitas Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang saat ini kerap mengalami kepadatan.