Tol Semarang-Demak di Atas Perairan, Basuki: Hati-hati Kerjakan Konstruksi

5 Juli 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Progres Tol Semarang-Demak, Senin (4/7/2022). Foto: Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Progres Tol Semarang-Demak, Senin (4/7/2022). Foto: Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta pengerjaan konstruksi tol Semarang-Demak dilakukan secara hati-hati. Pasalnya tol sepanjang 26,95 kilometer yang terintegrasi dengan tanggul laut ini juga membentang di atas perairan.
ADVERTISEMENT
Basuki meninjau progres pembangunan jalan bebas hambatan di Provinsi Jawa Tengah itu pada Senin (5/7). Dia meminta pengerjaan tol memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangannya.
"Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," pungkas Basuki dalam keterangan resmi, Selasa (5/7).
Kehadiran tol Semarang-Demak ini diharapkan dapat melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara. Selain itu, juga menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri dan kawasan wisata religi di Demak.
Jalan tol dibangun dalam dua seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU). Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah dengan kebutuhan dana Rp 10 triliun.
Sedangkan seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
ADVERTISEMENT
Pada seksi 1, saat ini tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 persen. Seksi ini diharapkan selesai pada Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan. Ini diharapkan dapat dijadikan acuan pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B pada januari 2023 seiring dimulainya pekerjaan timbunan.
Progres Tol Semarang-Demak, Senin (4/7/2022). Foto: Kementerian PUPR
Tol Semarang-Demak ini terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat matras bambu setebal 13 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan dengan pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi alias PVD, serta pembebanan menggunakan material pasir laut menggunakan Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
"Diharapkan pembangunan tol yang terintegrasi tanggul laut ini, mengatasi permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Banjir rob diharapkan dapat teratasi pada akhir tahun 2023 dengan terbangunnya tanggul 4 lapis timbunan dan beroperasinya rumah pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Adapun untuk seksi 2, sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4 persen dan ditarget rampung akhir tahun ini. Pembangunan seksi 2 ini dilaksanakan PT PP, PT Wika Konsorsium Maratama dan Studi Teknik (KSO) serta konsultan supervisi PT Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 4,7 triliun.