Tol Trans Sumatera Tersambung Sebelum 2024: Jangan Sampai Dipenuhi Truk ODOL

9 September 2021 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
zoom-in-whitePerbesar
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
ADVERTISEMENT
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus berlanjut di tengah pandemi. Sebagai kontraktor, PT Hutama Karya (Persero) menargetkan jalan tol yang terbentang dari Lampung hingga Aceh selesai sebelum 2024.
ADVERTISEMENT
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, tersambungnya JTTS bisa memperlancar logistik barang yang masuk dan keluar Sumatera. Namun, yang harus diwaspadai, jangan sampai jalan tol ini dipenuhi truk kelebihan beban atau Over Dimension Over Load (ODOL).
"Kita berharap agar JTTS ini nantinya tidak seperti Jalan Tol Trans-Jawa yang banyak tambalan di sana sini. Kendaraan ODOL jelas akan merusak dan mengancam kualitas JTTS," kata Agus dalam di webinar HK Academy bertajuk Accelerating Indonesia's Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (9/9).
Menurut dia, masalah dari truk ODOL terjadi sejak 10 tahun lalu dan hingga kini belum mampu diatasi. Salah satu alasan masih maraknya ODOL karena banyak pungutan liar (pungli) di pelabuhan dan gudang logistik.
Ruas tol Medan-Binjai bagian dari Tol Trans Sumatera yang dibangun PT Hutama Karya. Foto: Wendiyanto/kumparan
Para transporter sengaja mengirim barang dalam jumlah banyak hingga kelebihan beban untuk sekali jalan agar menutupi biaya perjalanan dan pungli.
ADVERTISEMENT
"Di jalan, pelabuhan, gudang itu punglinya besar. Jadi kendaraan ODOL itu untuk menutupi pungli itu atau menutupi cost coverage dari logistik," tambah Agus.
JTTS memiliki panjang 1.884 km. Saat ini, sudah 530 km jalan yang tersambung dan beroperasi. Hutama Karya menargetkan seluruh jalan akan tersambung pada awal 2023.
Proyek JTTS merupakan penugasan dari pemerintah yang diberikan ke Hutama Karya sebagai salah satu BUMN karya. Pembangunannya dibiayai dari kas negara.