Tolak Keras AS Bakal Resesi, Joe Biden: Ekonomi Hanya Akan Turun Sedikit!

12 Oktober 2022 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat berpidato dalam peringatan Hari Kemerdekaan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Senin (4/7/2022). Foto: Tom Brenner/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat berpidato dalam peringatan Hari Kemerdekaan di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Senin (4/7/2022). Foto: Tom Brenner/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menampik secara keras ramalan resesi ekonomi dalam waktu dekat. Meski begitu, ia mengakui memang ekonomi akan mengalami penurunan, namun hanya ‘sedikit’
ADVERTISEMENT
Hal itu ia ungkapkan sebagai respons dari pernyataan CEO JP Morgan, Jamie Dimon yang mengatakan AS dan dunia (termasuk Eropa) akan masuk dalam resesi. Khusus untuk AS, kemungkinan resesi akan terjadi pada 6-9 bulan dari sekarang.
“Itu belum terjadi. Tidak! Saya tidak berpikir akan ada resesi. Jika ya, itu akan menjadi resesi yang sangat kecil. Artinya, kita akan turun sedikit.” tegas Biden seperti dikutip dari CNN, Rabu (12/10).
“Setiap enam bulan mereka mengatakan ini. Setiap enam bulan, mereka melihat ke bawah enam bulan ke depan dan mengatakan apa yang akan terjadi," sindir Biden.
Sebelumnya, JP Morgan memperingatkan ancaman yang serius terkait kemungkinan ekonomi global jatuh dalam resesi pada pertengahan tahun depan.
ADVERTISEMENT
Bank JP Morgan Foto: REUTERS/Mike Segar
Perusahaan induk jasa keuangan asal AS itu pun mengatakan, ekonomi AS ‘sebenarnya masih baik-baik saja’, di mana saat ini data konsumen cenderung berada dalam kondisi yang lebih baik dibanding krisis keuangan global 2008.
“Tetapi untuk hal ini kita tidak dapat berbicara tentang ekonomi tanpa membicarakan hal-hal di masa depan, dan ini adalah hal yang serius,” ungkap CEO JP Morgan, Jamie Dimon seperti dilansir dari CNBC global, Selasa (11/10).
Jamie menyebut, di antara indikator yang menjadi alarm ekonomi global adalah dampak dari lonjakan inflasi yang tidak terkendali dan suku bunga yang naik lebih dari yang diharapkan. Belum lagi, perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut.
CEO JP Morgan Jamie Dimon Foto: Reuters
“Ini adalah hal-hal yang sangat, sangat serius yang menurut saya kemungkinan akan mendorong AS dan dunia (termasuk Eropa) sudah dalam resesi. Kemungkinan akan menempatkan AS dalam semacam resesi 6 hingga 9 bulan dari sekarang,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Komentarnya tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran investor akan prospek resesi ekonomi. Hal ini terlihat dari bursa wall street yang ditutup mayoritas melemah pada penutupan perdagangan, Selasa (11/10).
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 36,31 poin atau 0,12 persen menjadi 29.239,19; S&P 500 (.SPX) kehilangan 23,55 poin atau 0,65 persen pada 3.588,84; dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 115,91 poin atau 1,1 persen menjadi 10.426,19.