Tom Lembong Ungkap Cara Turunkan Harga Beras dan Petani Tetap Sejahtera

29 Januari 2024 19:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong, dalam program Info A1 kumparan di kantor kumparan, Jakarta, Kamis (14/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong, dalam program Info A1 kumparan di kantor kumparan, Jakarta, Kamis (14/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Co Captain Timnas Anies-Cak Imin (AMIN), Tom Lembong, menjelaskan strategi bagaimana menurunkan harga beras, dan tetap mensejahterakan para petani dengan menaikkan pendapatan mereka. Hal itu menurutnya bisa dicapai dengan teknologi pangan.
ADVERTISEMENT
Tom Lembong menjelaskan, setengah dari pangan yang diproduksi di Indonesia terbuang sia-sia. Ada dua fenomena, yakni food loss, di mana pangan hilang di tingkat petani, dan food waste, di mana pangan hilang di tingkat konsumen.
Tom Lembong mencontohkan bagaimana beras hilang di tingkat petani.
"Perkiraan saya petani 10-30 persen kehilangan panen setiap tahun. Misal di Kota Brebes di pinggir jalan kalau panen tumpukan gabah yang dikeringkan menggunakan matahari. Apa yang terjadi, hujan. Harganya langsung jatuh," kata Tom Lembong saat peluncuran buku Anies Baswedan The Rising Star, di Markas Pemenangan Timnas AMIN, Menteng Jakarta, Senin (29/1).
Menurutnya solusi dari permasalahan itu adalah Indonesia butuh teknologi mesin pengering. Dia mencontohkan banyak negara-negara maju yang sudah mampu memproduksinya, seperti Jepang, Jerman, sampai Italia.
ADVERTISEMENT
"Itu teknologi sederhana yang bisa dilisensi dan diproduksi dalam negeri. Tapi kita butuh political will," kata Tom Lembong.
Teknologi pengering tersebut juga bisa diterapkan menggunakan energi panas matahari menggunakan panel surya yang ditempatkan di sawah. Listrik yang dihasilkan nanti juga bisa dijual oleh petani sehingga selain menjual gabah mereka bisa menjual listrik.
Selain teknologi pengering, Tom Lembong mengatakan yang dibutuhkan petani juga adalah gudang penyimpanan yang memadai. Dia menilai food loss yang terjadi di tingkat petani salah satunya adalah karena gudang penyimpanan yang kurang memadai.
Maka bila itu dipenuhi semua, dia yakin pendapatan petani bisa naik 10-30 persen, stok padi naik 10-30 persen, dan harga beras di konsumen bisa turun 10-30 persen.
ADVERTISEMENT
"Ini jadi win-win solution. Petani bisa dapat pendapatan, konsumen menikmati stok berlimpah dengan harga terjangkau. Oleh karena itu yang dibutuhkan political will. Kita butuh pemimpin tertinggi negara yang enggak bisa dibeli," pungkas dia.