Tony Fernandes: AirAsia Terbuka dengan Perubahan

16 Oktober 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Tony Fernandes. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-Tony Fernandes. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi perusahaan yang adaptif dengan perubahan adalah salah satu prinsip Tony Fernandes dalam menjalankan AirAsia. CEO dari salah satu maskapai terbaik dunia tersebut meyakini bahwa dengan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman, suatu perusahaan akan bisa bertahan, bahkan berkembang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
“Yang terpenting dari perubahan adalah bagaimana kita belajar untuk menggunakan, mengendalikan, dan memanfaatkan yang terbaik dari perubahan tersebut,” ujar Tony Fernandes kepada program The CEO kumparan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Kamis (4/7).
Karenanya, AirAsia pun terbuka dengan perubahan, terutama dengan dunia yang sudah semakin digital ini. Saat ini AirAsia tengah bertransformasi menjadi perusahaan yang semakin data-driven melalui pemanfaatan digitalisasi secara optimal.
AirAsia juga terus melebarkan sayapnya. Berawal sebagai maskapai low-cost carrier (LCC) di Malaysia, kini AirAsia memiliki basis operasional di Indonesia, Thailand, Filipina, India dan Jepang dengan menjangkau lebih dari 150 destinasi di Asia, Australia, Timur Tengah hingga Amerika Serikat. Maskapai Low-Cost Terbaik Dunia versi Skytrax selama sebelas tahun berturut-turut ini juga baru saja merayakan pencapaiannya mengangkut 600 juta penumpang pada tahun 2019. Oleh karena itu, digitalisasi dan pemanfaatan data menjadi sangat penting bagi AirAsia.
ADVERTISEMENT
“Perubahan adalah hal yang sangat penting. Kalau Anda hanya diam saja, Anda akan selesai,” katanya saat menceritakan bagaimana perusahaan-perusahaan besar dunia yang mati karena kurangnya inovasi di acara Dare to Dream di Jakarta (4/7).
Transformasi menuju AirAsia 3.0 yang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi digital ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi sehingga cost dapat ditekan, namun juga menjangkau pelanggan lebih luas dan memungkinkan untuk menghadirkan layanan yang lebih personal.
AirAsia 3.0 melahirkan ekosistem yang mengintegrasikan beberapa lini bisnis baru ke dalam layanan inti perusahaan sebagai maskapai penerbangan. Hal ini untuk mewujudkan visi sebagai perusahaan platform layanan perjalanan dan keuangan terkemuka di Asia Pasifik.
Layanan baru tersebut antara lain adalah BigPay sebagai platform layanan perbankan digital serta Tune Protect untuk asuransi. Untuk lifestyle dan entertainment, AirAsia berafiliasi dengan Santan sebagai merek khusus layanan makanan in-flight, T&CO untuk minuman, serta Rokki untuk konektivitas Wi-Fi dalam penerbangan. Sementara itu, untuk kargo dan logistik, AirAsia mengelola lini bisnis tersebut di bawah bendera Teleport.
ADVERTISEMENT
BigPay sendiri saat ini sudah dapat digunakan di Malaysia, dan akan segera merambah ke Indonesia untuk menjadi pesaing baru dari layanan sejenis seperti Go-Pay atau OVO.
Sebelumnya, AirAsia memang dikenal sigap dalam mengantisipasi perubahan dan teknologi. AirAsia menjadi maskapai pertama di Asean yang menyediakan layanan internet booking pada tahun 2002. Sehingga ketika tiket AirAsia hilang di beberapa online travel agent (OTA), penjualan tiket tidak terpuruk karena layanan pemesanan dan pembelian secara langsung sudah dikembangkan dengan sangat baik.
“Ketika online travel agent menghentikan kami, kami tidak menangis karena airasia.com sudah berkembang,” tutur Tony Fernandes.
com-Maskapai AirAsia. Foto: Shutterstock
Selain membangun ekosistem digital yang terintegrasi, AirAsia juga fokus dalam pengembangan big data. Salah satu langkah yang diambil adalah bekerja sama dengan Google Cloud.
ADVERTISEMENT
Dalam kolaborasinya dengan Google Cloud, tim Digital and Data dari maskapai akan dibantu dalam meningkatkan prediksi di sektor-sektor seperti sales & marketing serta asset management. AirAsia juga memanfaatkan machine learning dan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek perusahaan.
“Kami menggunakan big data untuk melakukan personalisasi dan membuat informasi menjadi lebih berguna. Tujuannya supaya kami bisa menawarkan sesuatu yang membuat Anda tertarik, bukan sebaliknya,” ungkap Tony.
Pemanfaatan teknologi dan inovasi membuktikan keseriusan Tony Fernandes dalam membawa perubahan besar di AirAsia. Digitalisasi dapat membuat maskapai berlogo merah ini terbang makin tinggi.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan AirAsia.