Tony Wenas, Orang Lama yang jadi Dirut Baru Freeport Indonesia

21 Desember 2018 19:06 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bos Freeport, Richard Adkerson ke kantor Jonan. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bos Freeport, Richard Adkerson ke kantor Jonan. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usai pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) oleh pemerintah Indonesia melalui PT Inalum (Persero), manajemen PTFI berubah. Posisi Direktur Utama yang kosong sepeninggal Chappy Hakim pada Februari 2017 lalu, kini diisi oleh Tony Wenas.
ADVERTISEMENT
“Dirutnya Pak TW (Tony Wenas), Wadirut Pak Orias (Orias Petrus Moedak). Lalu di jajaran direksi ada Pak Jenpino, Pak Ahmad Ardianto yang pernah di Antam. Dari Amerika Serikat ada Mark Johnson dan Robert Schroeder, ini ahlinya,” kata Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (21/12).
Tony Wenas yang memiliki nama lengkap Clayton Allen Wenas, sebenarnya bukan wajah baru di PT Freeport Indonesia. Selama ini, dia menjalankan peran sebagai Direktur Eksekutif PTFI.
Bahkan pada rentang 2001 hingga 2010, dia pernah berkarier di Freeport sebagai Executive Vice President hingga menjadi salah seorang direktur.
Tony Wenas (Foto: Instagram/@tonywenas)
zoom-in-whitePerbesar
Tony Wenas (Foto: Instagram/@tonywenas)
Selepas kiprah pertamanya di Freeport, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini beralih ke pertambangkan nikel. Dia memimpin perusahaan tambang nikel, sebagai Direktur Utama PT International Nickel Indonesia Tbk (Inco), yang kini bernama PT Vale Indonesia Tbk.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dia menjadi President PT Berkat Resources Indonesia. Kemudian sejak Februari 2015, Tony tercatat sebagai President Director PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), hingga akhirnya kembali ke Freeport.
Pria 56 tahun ini juga aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta Indonesia Mining Association (IMA).