Tower Bersama Infrastructure Alokasikan Belanja Modal hingga Rp 3 T di 2022

23 Mei 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
ADVERTISEMENT
Emiten menara Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), alokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) berkisar Rp 2-3 triliun di 2022.
ADVERTISEMENT
“Alokasi capex tentunya kami fokus pertumbuhan organik yakni pembangunan menara baru dari pesanan operator. Selain itu, kolokasi dan fiber optic jadi mayoritas penggunaan belanja modal kami,” ujar Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso dalam paparan publik TBIG virtual, Senin (23/5).
Helmy mengatakan strategi utama TBIG adalah menyediakan 3500 tenant secara organik sepanjang tahun ini. Total tenant tersebut terdiri dari 2.300 kolokasi dan 1.200 menara baru.
“Dampak terhadap target pendapatan tergantung jumlah tenant yang kami dapatkan. Target tenant tahun ini menambah 8-9 pendapatan kami,” katanya.
Hingga 31 Desember 2021, TBIG memiliki tenant organik sebanyak 39.088 dan site telekomunikasi sebanyak 20.589. Helmy menyebut pihaknya akan berminat untuk ekspansi anorganik selama valuasi terlihat seiring adanya target.
ADVERTISEMENT
“Kami disiplin dalam melakukan akuisisi. Valuasi yang menambah nilai TBIG tentu kami akan eksekusi,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan, TBIG mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 6,18 triliun dan Rp 5,42 triliun di tahun 2021. Dengan jumlah menara tenant mencapai 38.976, rasio kolokasi alias tenancy ratio perseroan menjadi 1,9 kali per 2021.