Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Toyota-Astra Motor Terbuka dengan Persaingan Makin Ketat di Industri Otomotif RI
11 Oktober 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menitPersaingan industri otomotif Indonesia makin ketat dengan masuknya berbagai merek baru, terutama untuk kendaraan listrik. PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang sudah eksis puluhan tahun di Tanah Air, menilai kondisi ini sebagai tantangan baru untuk perusahaan.
Marketing Planning General Manager TAM, Resha Kusuma Atmaja, mengatakan, perusahaan terbuka dengan persaingan baru.
“Strateginya apa? Strateginya adalah kalau kita kembali lagi ngelihat dalam suatu pengembangan produk, pada saat kita melakukan pengembangan produk itu banyak sekali riset yang dilakukan,” katanya dalam panel diskusi di kumparan Green Initiative Conference Day 1, di Hotel Borobudur, Jakarta, 24 September lalu.
Riset yang dibuat Toyota dimaksudkan agar bisa menyasar banyak golongan dalam mencari kendaraan. Perusahaan juga memperluas pasar dengan tidak hanya fokus pada kota-kota tertentu.
“Sehingga kita bisa pastikan bahwa apa kebutuhan customer dari setiap layer-nya akan berbeda. Sehingga yang kami lakukan saat ini adalah menyasar atau menghubungkan kebutuhan di setiap segmen sesuai dengan produknya kita, kalau dari sisi sustainability kembali lagi ke strategi Multi Pathway melalui kendaraan ramah lingkungan termasuk elektrifikasi,” ujarnya.
Toyota-Astra Motor melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations memakai triple-P strategy untuk menuju bisnis yang lebih berkelanjutan.
Triple-P strategy ini terdiri dari portofolio, artinya Astra bertransisi menuju perusahaan yang lebih sustainable dan resilient guna memberikan dampak positif kepada bumi dan iklimnya, bisnis, serta masyarakat. Jadi TAM tetap agile dengan perubahan yang ada.
“Kita bisa melihat mungkin market 10 tahun yang lalu sama pasar yang sekarang berbeda, kalau kita bisa melihat angka elektrifikasi saja, elektrifikasi hanya 2% sekarang sudah bisa di atas 10% atau 10,6%, 10 kali lipat dalam jangka waktu lima tahun,” terang Resha.
Kemudian, people yang berarti Astra mempunyai komitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang beragam dan inklusif, menarik serta mempertahankan talenta-talenta terbaik Indonesia agar insan Astra dapat berkembang, berhasil dan sejahtera bersama bangsa.
Lalu, public contribution yang berarti Astra berupaya untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat demi masa depan yang lebih baik untuk semua. Ketiga strategi ini dipastikan terus diterapkan oleh TAM.
“TAM sebagai salah satu bagian dari Astra, saat ini alhamdulillah kami masih bisa eksis sebagai key player di industri otomotif Indonesia,” jelas Resha.