Toyota Astra Ungkap Mobil Hybrid Lebih Diminati di Indonesia

19 September 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy di GIIAS 2023.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmi Suwandy di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Toyota Astra Motor mengungkap mobil hybrid lebih diminati di Indonesia ketimbang Baterai Electric Vehicle (BEV).
ADVERTISEMENT
Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengungkap situasi ini terjadi karena Indonesia merupakan wilayah yang luas dengan infrastruktur dan karakter konsumen yang beragam. Hal ini ia ungkap dalam Astra Media Day di Menara Astra pada Kamis (19/9).
“Indonesia ini negara yang sangat luas dan sangat beragam. Infrastruktur yang berbeda, culture customer dan behavior customer juga berbeda. Jadi kita merasa hybrid adalah memang satu model yang cukup cocok untuk Indonesia,” kata Anton.
Ia memberi gambaran, mobil hybrid dari Toyota saat ini sudah dijual sampai di kota-kota kecil. Beberapa lini produk hybrid dari Toyota saat ini adalah Innova Zenix Hybrid, Yaris Cross Hybrid dan Alphard Hybrid.
“Jadi contohnya hybrid ini, penjualannya sudah cover lebih dari 85 persen dan saya rasa sebentar lagi 90 persen ke atas. Karena sudah dijual di 347 kota di Indonesia. Bahkan sampai kota-kota terkecil,” lanjut Anton.
Toyota Fortuner Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV) 48V. Foto: Toyota
Walaupun BEV sebagai lini kendaraan elektrik penuh cukup menarik, namun jenis ini hanya diminati di kota besar seperti Jakarta. Sedangkan untuk kota-kota di luar Jawa mobil hybrid masih lebih laku daripada BEV.
ADVERTISEMENT
“Jadi harapannya selain memang BEV jadi satu produk yang penting dan menarik, tapi banyaknya hanya kebanyakan di Jakarta atau di kota-kota besar di Jawa. Tapi kalau di luar kota besar atau di luar pulau Jawa, ini masih banyak yang menggunakan hybrid,” kata Anton lebih lanjut.
Anton melihat tren elektrifikasi kendaraan di Indonesia terus meningkat. Penjualan mobil elektrik di Indonesia terus meningkat sejak 2019 hingga kini.
“Jadi ini juga target. Jadi elektrifikasi ini trennya naik terus. Jadi luar biasa ya kalau saya melihat 2019, 2020 ini angkanya cuma 1.000 atau di bawah 1.000 gitu ya. 2022 sudah 4.000 unit marketnya, tahun lalu 32.000, tahun ini masih Agustus sudah 26.000,” terangnya.
Selain di Indonesia, Anton juga bilang tren elektrifikasi mobil di dunia terus meningkat baik berbentuk BEV maupun hybrid.
ADVERTISEMENT
“Tidak hanya di Indonesia, ternyata di global juga mobil elektrifikasi, jadi BEV, pake hybrid, dan hybrid ini mengalami kenaikan. Dari 2019 hanya sekitar 19 persen lah, di bawah 20 persen. Sekarang sudah 43 persen,” jelasnya.
Hal ini dianggap oleh Anton sebagai kabar baik untuk isu keberlanjutan dan isu pengurangan karbon yang saat ini menjadi fokus dunia.
“Jadi ini good news buat sustainability dan juga low emission, carbon neutral. Hampir setengah dari mobil di dunia ini sudah mobil elektrifikasi. Indonesia tentu saja tidak mau kalah, tadi masih kecil ya di 2019 0,2 persen, sekarang Januari Agustus sudah 13,5 persen dan saya yakin trendnya akan tetap naik,” pungkas Anton.