TPS Food Tutup 2 Pabrik Beras, 1.700 Karyawan Dirumahkan

19 Desember 2017 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk public expose  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk public expose (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) hari ini menggelar public expose yang diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun dalam gelaran public expose tersebut perseroan telah mengumumkan untuk melepas seluruh bisnis berasnya.
ADVERTISEMENT
"Bisnis beras tidak lagi. Dua pabrik udah diberhentikan total," kata Koordinator Finance TPS Food Sjambirie Lioe di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (19/12).
Atas penutupan seluruh pabrik berasnya tersebut berakibat pada pemutusan hubungan kerja para karyawannya. Menurut Sjambirie, karyawan yang akhirnya dirumahkan berjumlah sebanyak 1.700 orang. Dua pabrik yang ditutup adalah PT Jatisari Sri Rejeki dan PT Sukses Abadi Karya Inti.
"Jumlah orang kita kurangi. Kita cooling down banyak sekali. Total kita berhentikan kira-kira 1.700 pegawai dirumahkan," katanya.
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk public expose  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk public expose (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Sjambirie mengaku, dengan ditutupnya bisnis berasnya tersebut berdampak pada pertumbuhan pendapatan hingga 50%. Akan tetapi, pihaknya akan terus mendorong agar perusahaan tetap bisanya mencatatkan pertumbuhannya di tahun ini.
"Kita akan balik ke food bisnis kita, food bisnis ini kan masih tumbuh kita akan tetap konsentrasi dan diupayakan tumbuh secepat mungkin," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sekadar informasi, TPS Food merupakan perusahaan yang mengembangkan bisnis beras melalui entitas usahanya yaitu PT Dunia Pangan. Adapun pabrik beras yang dimiliki yaitu PT Jatisari Sri Rejeki, PT Sukses Abadi Karya Inti, PT Tani Unggul Usaha, PT Swasembada Tani Selebes dan PT Indo Beras Unggul (IBU).