Trading Forex Pakai Robot yang Tawarkan Untung Selangit Marak di Telegram

19 September 2021 16:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Trading Forex. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Trading Forex. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi membuat banyak investasi dilakukan secara online. Jual mata uang asing atau trading foreign exchange (forex) salah satunya yang banyak ditawarkan di grup seperti Telegram.
ADVERTISEMENT
kumparan pernah mencoba bergabung dalam akun penyedia investasi online di Telegram. Mulanya, karena melihat salah satu akun di Instagram yang kerap mengunggah keuntungan dalam trading forex menggunakan robot.
Penasaran, akhirnya coba-coba mengirimkan DM ke pemilik akun Instagram untuk bertanya cara mendapatkan cuan seperti dirinya. Tak lama, pesan berbalas. Pemilik akun Instagram memberikan link Telegram dengan nama grup Auto Trade Gold (ATG) 5.0 by AutoCuanTeam.
Dalam grup tersebut, ada ratusan orang yang sudah bergabung. Hingga Minggu (19/9), sudah ada 818 anggota yang masuk dan kebanyakan bergabung melalui link yang seperti kumparan dapatkan.
Dalam grup tersebut, ada sebuah pengumuman mengenai cara berinvestasi forex menggunakan robot. Penyedia platform menjanjikan keuntungan 0,5 persen sampai 2 persen per harinya. Dalam sebulan, mereka mengeklaim konsumen bisa meraih untung 15 persen hingga 20 persen.
ADVERTISEMENT
Penyedia layanan ini juga menawarkan paket membeli robot, sama seperti yang diungkapkan Bappepti. Dalam ATG 5.0, ada 5 level robot yang dibeli yaitu:
- Robot level 1 (Rp 1,5 juta) untuk deposit di bawah USD 500
- Robot level 2 (Rp 3 juta) untuk deposit di bawah USD 5000
- Robot level 3 (Rp 7,5 juta) untuk deposit di bawah USD 30.000
- Robot level 4 (Rp 37,5 juta) untuk deposit di bawah USD 1.000.000
- Robot level 5 (Rp 52,5 juta) untuk deposit di bawah USD 10.000.000
Tangkapan layar berbagai grup investasi online di Telegram yang tawarkan keuntungan selangit. Foto: Dok. Istimewa
Pembelian robot ini juga dikenakan pajak cukup besar, yaitu 12 persen. Jadi bagi pemula yang ingin membeli robot level paling murah, harus keluar modal Rp 3 juta ditambah pajak 12 persen. Sebab, selain membeli robot, calon investor pemula juga harus deposito USD 100 atau Rp 1,5 juta ke broker.
ADVERTISEMENT
"Berapa minimal trading dengan ATG? pembelian robot level 1 seharga USD 100 (Rp1,5 juta). Deposit dana ke broker phanteratrade (Lego Market) USD 100 (Rp 1,5 juta), jadi dengan total minimal Rp 3 juta anda sudah bisa menikmati teknologi trading otomatis ini!" demikian ketentuan yang dibagikan ATG 5.0.
Di grup tersebut, admin kerap membagikan keuntungan yang didapat dari member, bukti transferan keuntungan, dan laporan mingguan mengenai pergerakan investasi forex di ATG 5.0 menggunakan robot.
Setelah bergabung di satu grup investasi forex, ada beberapa akun investasi serupa yang tiba-tiba masuk ke akun reporter kumparan. Setidaknya ada delapan grup investasi. mulai dari 4 akun bernama sama yaitu Ternak Uang, MOINVEST MANDIRI ONLINE INVESTASI, Pluang Investasi Saham Online, Investasi Forex HSB Indonesia, dan RFB-INVESTASI.
ADVERTISEMENT
Semua akun tersebut diikuti ribuan bahkan puluhan ribu orang di dalamnya. Kebanyakan dari akun investasi tersebut menawarkan investasi titip dana yang tingkat pengembaliannya selangit. Misalnya pada akun Investasi Forex HSB Indonesia.
Dalam unggahannya di grup, penyedia investasi ini menggunakan sistem titip dana untuk diputar uangnya menggunakan robot.
"Caranya Anda menitipkan sejumlah modal dan setelah join dalam jangka waktu 5 jam anda bisa mendapatkan profit. Misalkan Investasi/Titip 1juta Get 15jt. Hasil 15jt dibagi 70% ~ 30%. Investor 70% = 10.500.000 Admin 30% = 4.500.000," demikian pengumuman yang dibuat HSB Indonesia.
Dana titipan akan diputar di trading online forex oleh robot profesional dengan jaminan 90 persen menang dan 10 persen kalah alias rugi. Jikalau menang, maka member yang titip dana menerima hasil total Rp 10.500.000 dan jika kalah, member hanya dibalikin modal join awal Rp 1.000.000 dan bisa juga diputar lagi.
ADVERTISEMENT
HSB Indonesia mengeklaim investasi yang ditawarkan adalah investasi cerdas, sebab tanpa kerugian, tidak berisiko, dan juga tidak ribet. Keuntungan besar, terdaftar dan diawasi OJK/Bappebti, dan jika kalah uang titipan akan dikembalikan ke investor.
Dalam akun tersebut juga kerap mengunggah berbagai foto setoran bukti transfer keuntungan member yang bergabung hingga uang bergepok-gepok.
Akun-akun tersebut juga berkemungkinan palsu. Misalnya untuk akun investasi Pluang, jika dicari di kolom pencarian, sangat banyak jumlahnya. Begitu pun akun Ternak Uang. Tidak tahu mana akun resminya.
Jangan Asal-asal Ikutan dan Termakan Iklan
Trading di forex memang bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, jika ingin berkecimpung di forex tidak boleh sembarangan, jangan hanya ikut-ikutan saja atau Fear of Missing Out (Fomo).
ADVERTISEMENT
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengungkapkan masyarakat yang mau trading di forex harus melihat legalitas platform investasinya. Pelajari secara detail mengenai mekanisme transaksinya.
"Jika ada mekanisme yang janggal, mulai dari rekrutmen anggota, kemudian fee yang tidak wajar, sampai jenis transaksi menyerupai skema ponzi dan transaksi tanpa aset yang riil. Penawaran keuntungan yang bombastis, tidak rasional juga salah satu tanda perusahaan bermasalah," kata Bhima saat dihubungi.
Ilustrasi Trading Forex. Foto: Shutter Stock
Legalitas memang menjadi salah satu persoalan di trading forex. Bhima mencontohkan, misalnya ada platform yang menawarkan keuntungan 40 persen, padahal deposito hanya 5 persen bunganya. Sementara reksadana saham bervariasi antara 10 sampai 14 persen per tahunnya.
"Artinya ada keuntungan abnormal yang ditawarkan. Di situ investor pemula harus mulai curiga dan menghindari bahkan disarankan melapor kepada pihak regulator OJK khususnya satgas waspada investasi maupun Bappebti," ujar Bhima.
ADVERTISEMENT
Selama pemantauan pada Agustus 2021 lalu, Bappebti masih menemukan penawaran, iklan, dan iklan investasi PBK menggunakan robot trading atau Expert Advisor (EA). Mereka menampilkan legalitas berupa Surat Izin Penjualan Langsung (SIUPL) untuk berusaha di bidang penjualan langsung berupa software e-book.
Namun kenyataan di lapangan, Bappebti justru menemukan adanya praktik-praktik penawaran paket-paket investasi dengan menggunakan robot trading (EA) menggunakan sistem member get member, bukan menjual e-book sebagaimana izin berusaha di bidang penjualan langsung tersebut diberikan.
Terdapat juga entitas yang menawarkan paket investasi robot trading (EA) hanya dengan mencantumkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Nomor Induk Berusaha (NIB).