Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 44,07 T di Januari 2025, Naik 104 Persen
6 Maret 2025 21:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perdagangan aset kripto di Indonesia mengalami kenaikan signifikan usai peralihan pengawasan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK ).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data OJK, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 44,07 triliun pada Januari 2025. Angka ini meningkat 104,31 persen dibandingkan Januari 2024 yang hanya sebesar Rp 21,57 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi mengatakan, transisi pengawasan ini berjalan lancar dan berdampak positif terhadap minat masyarakat dalam berinvestasi di aset kripto.
"Kami akan terus memastikan regulasi yang tepat agar pertumbuhan ini tetap sehat dan berkelanjutan," ujar Hasan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulan Februari 2025, Kamis (6/3).
Saat ini, Hasan mengatakan terdapat 1.396 aset kripto yang dapat diperdagangkan hingga Februari 2025. OJK telah menyetujui perizinan 19 entitas di ekosistem perdagangan aset kripto, yang terdiri dari satu bursa kripto, satu lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian, satu pengelola tempat penyimpanan, dan 16 pedagang kripto, serta sedang melanjutkan proses perizinan terhadap 14 calon pedagang aset kripto.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Asosiasi Pedagang Aset Kripto indonesia dan Asosiasi Blockchain (Aspakrindo-ABI) juga mendorong edukasi dan literasi tentang aset kripto di Indonesia, salah satunya melalui Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025.
Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI yang juga General Counsel Pintu, Malikulkusno Utomo, menjelaskan bahwa kegiatan Bulan Literasi Kripto ini menjadi ajang tahunan penting bagi seluruh anggota Asosiasi. Kontribusi para pedagang kripto pada kegiatan ini menunjukkan komitmennya untuk terus memperluas edukasi dan literasi tentang aset kripto serta teknologi blockchain.
"Ini menandakan minat investasi pada aset kripto semakin tinggi dan masyarakat juga semakin memahami pentingnya kegiatan edukasi dan literasi untuk memperkuat pemahaman mengenai ekosistem aset crypto di tengah tren peningkatan jumlah investor kripto dalam negeri,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Chainalysis The 2024 Global Adoption Index yang mengukur peringkat 151 negara tentang adopsi aset kripto, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Nigeria dan India yang bertengger di posisi kedua dan pertama. Data Chainalysis juga sejalan dengan data pertumbuhan investor crypto di Indonesia yang menurut OJK per akhir 2024 mencapai lebih dari 22 juta investor.
“Di samping mendorong peningkatan edukasi dan literasi, kami juga terus melakukan inovasi di berbagai produk dan fitur untuk memberikan sarana investasi kripto yang mudah dan aman untuk investor pemula hingga trader pro. Selain itu, kami juga mengingatkan pentingnya menggunakan platform investasi kripto yang telah terdaftar dan diawasi resmi di Indonesia,” tambahnya.