Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 37,05 Miliar hingga Agustus 2024

7 September 2024 13:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru mengenai bursa karbon. Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 Agustus 2024, tercatat 75 pengguna jasa yang mendapatkan izin.
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, mengatakan dari jumlah tersebut, total volume sebesar 613.717 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp 37,05 miliar. Nilai tersebut naik tipis dari bulan Juli 2024 sebesar Rp 37,04 miliar.
"Dengan rincian nilai transaksi 26,73 persen di pasar reguler, 23,19 persen di pasar negosiasi, 49,88 persen di pasar lelang, dan 0,21 persen di marketplace," kata Inarno dalam konferensi pers hasil rapat RDK OJK Bulanan Agustus 2024, dikutip Sabtu (7/9).
Ke depan, Inarno menilai potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.938 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan.
Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diresmikan Presiden Jokowi pada tanggal 26 September 2023 sebagai bentuk dukungan dalam pencapaian NDC Indonesia, yang mengakomodasi kebutuhan perdagangan karbon di Indonesia.
ADVERTISEMENT
IDXCarbon/Indonesia Carbon Exchange merupakan merek Carbon Exchange yang dijalankan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI melalui Indonesia Carbon Exchange berkomitmen mengembangkan perdagangan karbon yang transparan, tertib, dan sesuai dengan praktik dunia. Sehingga dapat membuka potensi perdagangan karbon Indonesia.