Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Transaksi E-commerce Capai Rp 108 T, Sektor Logistik & Pergudangan Meningkat
15 September 2022 21:35 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mencatat, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 108,54 triliun pada semester I 2022. Nilainya melonjak 23 persen secara tahunan (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pandemi COVID19 merupakan momentum yang mendorong adopsi digital oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Ada 21 juta konsumen baru layanan digital Indonesia selama Maret 2020 sampai semester I 2021.
“Era pandemi corona justru mendorong akselerasi penggunaan teknologi digital,” kata Susi dalam Webinar Digitalisasi seperti dikutip, Kamis (15/9).
Pesatnya pertumbuhan e-commerce dinilai menjadikan sektor ini kontributor utama pada sektor ekonomi digita l. Meningkatnya transaksi e-commerce juga mempengaruhi pertumbuhan pada sektor logistik.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga kuartal III 2021, sektor logistik akan berkontribusi sebesar Rp 699,1 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau tumbuh sebesar 1,08 persen (yoy).
Pertumbuhan tersebut turut serta mendongkrak kebutuhan layanan logistik pergudangan dan proses order pesanan atau fulfillment untuk para pelaku bisnis dalam menunjang operasionalnya. Layanan gudang pintar menjadi salah satu solusi bagi pelaku bisnis untuk memenuhi kebutuhan proses order para pelanggan demi dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik.
Salah satu pelaku agregator logistik berbasis teknologi, Lodi Indonesia, hadir dengan layanan fulfillment dan last mile delivery. Layanan ini dilengkapi dengan gudang yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Head of Marketing Lodi Indonesia Alodia Hutauruk mengatakan, persebaran area gudang Lodi dipilih berdasarkan tingginya aktivitas perbelanjaan konsumen di sekitar daerah tersebut. Dengan memiliki lokasi penyimpanan yang dekat dengan konsumen aktif, maka proses order dan pengiriman dapat dilakukan lebih cepat. Pelanggan pun dapat menikmati ongkos kirim yang lebih rendah.
“Ongkos kirim masih merupakan faktor krusial bagi pembeli. Banyak kasus di mana tarif pengiriman hampir setinggi harga produk karena produk dikirimkan dari pusat. Ini bisa membuat pelanggan ragu atau bahkan tidak jadi membeli. Oleh karena itu, LODI ingin membantu pelaku industri untuk bisa menjangkau pelanggan-pelanggan di seluruh Indonesia melalui lokasi gudang yang tersebar di berbagai pulau," ujar Alodia dalam keterangannya, Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
Saat ini, Lodi berfokus untuk melakukan ekspansi agar dapat memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat. Penambahan di tiga lokasi baru yaitu di Cibubur, Bandung, dan Denpasar dapat menjadi pilihan para pemilik bisnis untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
CEO Lodi, Yan Hendry Jauwena, menjelaskan bahwa ekspansi bisnis tersebut merupakan bentuk respons dan komitmen perusahaan untuk terus mendukung perkembangan bisnis pelanggan yang ada saat ini ataupun yang akan datang.
“Ekspansi ini bukan tentang Lodi, tetapi tentang perjalanan bersama dengan para rekan kerja (mitra bisnis) dan para pelanggan yang telah mempercayakan Lodi untuk berkolaborasi untuk terus bertumbuh bersama. Ini menandakan bahwa masa depan bisnis di Indonesia akan sangat baik, karena adanya dukungan solusi logistik berbasis digital di Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, proses pergudangan serta pemenuhan pesanan yang dilakukan membutuhkan transparansi yang cepat dan lengkap serta struktur stok produk dan pesanan yang jelas. Selain itu, pencatatan stok produk yang otomatis dan aman menjadi peran yang semakin penting untuk mengerahkan tenaga kerja secara efisien.
"Perubahan ini juga memunculkan permintaan baru terhadap ruang gudang pintar, tidak hanya sebagai pusat distribusi produk, namun juga permintaan sebagai gudang penyimpanan, pengelolaan, hingga distribusi ke pelanggan," pungkasnya.