Transaksi Harian Bursa Saham Tembus Rp 13,5 T, Didominasi Investor Ritel

6 Juli 2021 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi di pasar saham. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi di pasar saham. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi pada sejumlah indikator utama perdagangan bursa saham di masa pandemi. Salah satunya rata-rata nilai transaksi harian yang tembus Rp 13,5 triliun per hari dengan rata-rata volume lembar saham yang ditransaksikan per harinya mencapai 17,8 miliar.
ADVERTISEMENT
Rata-rata nilai transaksi harian per Juni ini naik 46 persen jika dibandingkan rata-rata transaksi harian tahun lalu Rp 9,2 triliun. Besarnya rata-rata nilai transaksi harian ini berasal dari rata-rata frekuensi transaksi harian per Juni yang mencapai 1,2 juta per hari.
"Rata-rata frekuensi harian lebih dari 1,2 juta per harinya. Ini tertinggi di ASEAN per Juni lalu. Begitupun kapitalisasi, per Juni Rp 7.100 triliun, yang tertinggi Rp 7.500 triliun per Maret dan ini sepertinya akan berlanjut hingga akhir 2021," katanya dalam webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2021, Selasa (6/7).
Hasan mengatakan, rekor tertinggi pada kinerja indikator utama perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia ini didominasi oleh investor ritel. Aktifnya transaksi investor ritel ini dipengaruhi dari naiknya jumlah investor baru yang kebanyakan anak muda.
ADVERTISEMENT
"Nah (nilai transaksi harian Rp 13,5 triliun) itu 59,3 persen disumbangkan porsi aktivitas transaksi investor ritel, Menyisakan 16,2 persen dari institusi domestik dan 24,5 persen dari investor asing," katanya.
Menurut dia, dalam lima tahun terakhir, tren kepemilikan saham investor ritel terus naik ketimbang investor institusi domestik dan investor asing.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2015 jumlah investor ritel hanya 6,5 persen dari seluruh kepemilikan saham. Tapi per Juni 2021 sudah mencapai 14,4 persen yang menunjukkan adanya peningkatkan signifikan.
Ilustrasi investasi saham. Foto: Shutter Stock
Meski begitu, investor asing menjadi pemegang terbanyak 45 persen dan investor institusi domestik 40,5 persen. Namun jika digabung jumlah investor domestik baik institusi dan ritel, mencapai Rp 59,4 persen per Juni, lebih tinggi dari jumlah investor asing yang memiliki saham di bursa.
ADVERTISEMENT
"Ini juga membesarkan hati karena dominasi investor domestik. Kita harap ketahanan pasar modal semakin terjaga. Jadi seandainya ada gejolak investor asing jual saham-sahamnya, indeks kita tetap bertahan karena ada aktivitas investor domestik termasuk ritel," kata Hasan.
Investor ritel ini, menurut dia, juga didominasi oleh anak-anak muda. Secara persentase demografi usia investor per Mei 2021 yang tercatat di KSEI, usia 18-25 tahun menguasai ada 36 persen yang merupakan tertinggi. Lalu usia 41-100 tahun sebanyak 23 persen, usia 31-40 tahun sebanyak 22 persen, dan usia 26-30 tahun sebanyak 19 persen.