Transaksi IHSG Tembus Rp 109 Triliun, Analis Sebut karena Crossing Jumbo BYAN

28 Agustus 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Transaksi harian saham pada perdagangan Rabu (28/8) melonjak signifikan. Transaksi saham menembus Rp 109,889 triliun pada penutupan perdagangan sesi I.
ADVERTISEMENT
Analis NH Korindo Sekuritas, Richard Jonathan Halim, mengatakan lonjakan transaksi hari ini disebabkan crossing saham atau transaksi negosiasi jumbo dari saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada sesi I yang mencapai Rp 101,8 triliun.
Crossing saham merupakan kesepakatan dua pihak dengan difasilitasi oleh anggota bursa (sekuritas) yang sama.
“Dan juga dari transaksi reguler pada big banks seperti BRI dan saham-saham konglomerasi seperti PANI dan Barito Group,” ujar Richard kepada kumparan, Rabu (28/8).
Richard menyebut sentimen 5 pegawai Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima gratifikasi IPO atau Initial Public Offering dan pendaftaran calon di Pilkada tidak terlalu berpengaruh terhadap transaksi saham.
“Bisa dibilang tidak ya. Untuk transaksi jumbo BYAN tersebut mungkin lebih ke arah transaksi strategis bisa saja seperti block sale, cross-border M&A Deal, dan lain-lain,” ujar Richard.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mencermati penguatan transaksi saham disebabkan sentimen global terkait dengan dinamika debat presiden Amerika Serikat (AS).
“Debat speed vote itu sangat terbuka lebar di September. Sehingga wajar saja transaksi ini saja mengalami kenaikan signifikan,” tutur Nafan.
Nafan menambahkan, pengaruh transaksi saham lain seperti rancangan undang-undang (UU) Pilkada sudah diterima oleh semua pemangku kepentingan. Sehingga hal ini membuat situasi yang kondusif bagi kalangan para investor untuk transaksi di Tanah Air.