Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal RI-China Tembus USD 15 Juta per Bulan
26 Desember 2021 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
LCS merupakan penyelesaian transaksi yang dilakukan secara bilateral oleh pelaku usaha di Indonesia dan negara mitra, dengan mata uang masing-masing negara. Tujuannya sekaligus untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS .
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia , Destry Damayanti mengatakan perjanjian LCS dengan Tiongkok dalam tiga bulan terakhir mencatatkan rata-rata transaksi bulanan mencapai USD 15 juta per bulan.
“Tiongkok merupakan negara kedua terbesar diukur dari nilai investasi asing langsung/foreign direct investment (FDI) di Indonesia. Perjanjian LCS dengan Tiongkok pun telah menunjukkan perkembangan yang menjanjikan,” kata Destry pada keterangan tertulis, Minggu (26/12).
Destry mengatakan, pihaknya optimistis transaksi LCS ini akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas perdagangan dan investasi.
Untuk itu, berbagai quick win telah disiapkan untuk mempromosikan LCS, termasuk bantuan teknis bagi eksportir maupun importir untuk melakukan transaksi LCS riil dari hulu ke hilir.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun, mengatakan berkat adanya LCS, pelaku bisnis dapat menikmati biaya transaksi lebih rendah dan memiliki opsi untuk pembiayaan perdagangan serta investasi dalam mata uang lokal.
“Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar ke-4 global pada tahun 2050, Indonesia membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor mancanegara, tak terkecuali Tiongkok,” ujar Djauhari.