Transaksi Uang Elektronik BRIZZI Meningkat 15 Persen di Ramadan dan Lebaran 2024

19 April 2024 15:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transaksi uang elektronik BRIZZI. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi uang elektronik BRIZZI. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat kenaikan jumlah transaksi uang elektronik BRIZZI sekitar 15 persen pada momen Ramadan dan Lebaran 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata transaksi pada bulan-bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Retail Funding & Distribution BRI, Andrijanto mengatakan bahwa peningkatan tersebut didorong oleh penggunaan BRIZZI untuk pembayaran tol saat mudik dan arus balik.
“Selain itu, juga dipengaruhi oleh faktor kemudahan top up saldo BRIZZI di BRImo, serta penambahan titik akseptasi BRIZZI menjadi kurang lebih 19.000 titik akseptasi,” ujarnya.
Di samping itu, ⁠pembelian kartu BRIZZI juga dipermudah melalui berbagai mitra kerja sama. Pada momen libur Lebaran, tercatat jumlah kartu BRIZZI didistribusikan sebanyak 15.000 kartu di sepanjang tol Sumatera dan Jawa.
Transaksi uang elektronik BRIZZI. Foto: Dok. BRI
Dengan demikian, BRIZZI, sebagai medium transaksi uang elektronik, diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh elektronifikasi jalan tol dan digitalisasi merchant lokal.
Jumlah pertumbuhan yang signifikan tersebut akan terus semakin mendukung implementasi cashless society dan digitalisasi di Tanah Air. Hal ini menunjukkan masyarakat semakin banyak yang beralih dari transaksi tunai menjadi cashless, mengingat kemudahan pembayaran yang didukung oleh teknologi digital BRI.
ADVERTISEMENT
Transformasi digital yang selama ini telah diupayakan oleh perseroan pun telah berdampak nyata, terbukti dengan transaksi digital yang mendominasi, yang jumlahnya mencapai 99 persen dari total transaksi BRI.
BRI pun terus melanjutkan transformasi digital dengan Hybrid Bank Business Model untuk meningkatkan penetrasi layanan keuangan (financial inclusion) dan menghadirkan layanan perbankan secara lebih efektif, efisien, dan terintegrasi dengan journey literasi digital masyarakat Indonesia.