Transformasi Satu Dasawarsa Astra Life: Semakin Perluas Jangkauan Nasabah

31 Agustus 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asuransi Astra Life. Foto: Astra Life
zoom-in-whitePerbesar
Asuransi Astra Life. Foto: Astra Life
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 mencatat 61,8 persen masyarakat Indonesia masih menggunakan uang pribadi atau out of pocket (OOP) untuk mendapatkan akses layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Padahal, WHO sendiri merekomendasikan angka OOP tak lebih dari 20 persen. OOP merupakan indikator untuk melihat proteksi finansial. Dalam hal ini, asuransi memiliki peran penting untuk melindungi kesehatan dan stabilitas keuangan.
Presiden Direktur Astra Life, Nico Tahir, mengatakan pihaknya telah melayani hampir 3,6 juta tertanggung di kuartal I 2024. Tak hanya itu, Astra Life berhasil mencatatkan nilai premi bruto sebesar Rp 1,4 triliun, total aset senilai Rp 7,4 Triliun dan tingkat solvabilitas/Risk Based Capital (RBC) berada di angka 193 persen.
Angka RBC tersebut di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120 persen. Astra Life juga memiliki Employee Benefit Group Business yang telah melayani hampir 800 perusahaan.
ADVERTISEMENT
Tersedia juga DPLK Astra Life yang merupakan Layanan Program Pensiun Iuran Pasti bagi individu, baik Peserta Individu maupun Peserta Kelompok dengan total lebih dari 55.000 peserta yang berasal dari 150 klien.
“Kini, menginjak tahun ke-10, Astra Life telah melindungi 3,6 juta tertanggung atau telah bertumbuh sekitar 8 kali lipat sejak perusahaan pertama kali berdiri di tahun 2014. Tahun 2024 ini menjadi momentum ulang tahun dengan semangat dan tema #Sedekade di mana kami ingin menjangkau lebih banyak nasabah dan melayani lebih baik lagi melalui berbagai produk dan saluran distribusi yang kami miliki.” kata Nico dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (31/8).
Astra Life, salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia memiliki produk jaminan kesehatan yakni Flexi Hospital & Surgical Protection. Produk asuransi kesehatan ini memberikan perlindungan maksimal terhadap risiko kesehatan, termasuk menghadapi tantangan inflasi medis.
ADVERTISEMENT
Sejak diluncurkan, Flexi Hospital & Surgical telah menjadi salah satu andalan Astra Life dalam memberikan perlindungan kesehatan yang komprehensif. Produk ini dirancang untuk mengatasi berbagai risiko kesehatan yang dihadapi nasabah, termasuk rawat inap, pembedahan, dan pengobatan.
Brand Asuransi Pilihan Generasi Z
Marketing, Branding & Corporate Communication Dept Head Astra Life, Kurniasari S. Pranoto, mengatakan pihaknya semakin optimis untuk menyasar generasi z sebagai target di masa depan untuk meningkatkan inklusi asuransi jiwa di Indonesia.
“Terima kasih kepada generasi z yang telah memilih Astra Life sebagai brand asuransi jiwa pilihan sekaligus brand dengan aktivitas atau kampanye yang memperoleh awareness dari pasar anak muda,” ungkapnya.
Selain inovasi produk, Astra Life juga aktif dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Memasuki #AstraLifeSedekatde, Astra Life menyelenggarakan program CSR dengan mendonasikan peralatan sholat dan laptop untuk sekolah-sekolah di Penajam Paser Utara, Ibu Kota Negara (IKN), serta kelas literasi keuangan untuk siswa SMKN. Inisiatif ini merupakan wujud dukungan terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
ADVERTISEMENT
Dengan segala pencapaian dan inovasi yang telah dilakukan, Astra Life Flexi Hospital & Surgical tetap menjadi contoh nyata dari komitmen Astra Life untuk menyediakan perlindungan kesehatan yang handal dan fleksibel. Satu dekade perjalanan ini adalah bukti nyata bahwa Astra Life terus beradaptasi dan berinovasi untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia.
Meskipun sering dianggap sebagai pengeluaran tambahan, asuransi kesehatan sebenarnya adalah investasi penting yang dapat melindungi dari risiko finansial yang bisa timbul akibat masalah kesehatan. Mike Rini, seorang Financial Planner, menjelaskan mengapa memiliki asuransi kesehatan seperti Flexi Hospital & Surgical Astra Life adalah keputusan yang bijak.
“Asuransi kesehatan memberikan kemampuan keuangan untuk menghadapi risiko kesehatan yang tidak terduga. Tanpa asuransi, biaya rawat inap, operasi, dan pengobatan bisa sangat tinggi dan menguras tabungan kita. Dengan asuransi kesehatan, kita dapat melindungi diri dari beban finansial yang berat,” kata Mike kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Mike juga menekankan bahwa asuransi kesehatan bukan hanya tentang membayar premi, tetapi tentang melindungi diri dari risiko yang dapat mengganggu stabilitas keuangan.
“Memiliki asuransi kesehatan itu prioritas karena urgensinya, mempertimbangkan risiko kesehatan yang tidak terduga. Meskipun ada biaya yang harus dibayar, perlindungan yang diberikan bisa sangat berharga,” ungkapnya.
Menjawab Tantangan Modern
Dalam konteks kesehatan yang semakin kompleks dan biaya medis yang terus meningkat, Flexi Hospital & Surgical menawarkan solusi yang relevan dan tepat. Perencana Keuangan, Andy Nugroho mengatakan bahwa asuransi kesehatan merupakan dana darurat yang dapat dicicil.
“Dengan membayar premi yang relatif kecil, kita sebenarnya sudah memiliki cadangan dana yang besar untuk menghadapi perawatan kesehatan. Ini seperti memiliki ban cadangan untuk mobil kita, meskipun belum tentu digunakan, namun sangat berguna ketika diperlukan,” kata Andy.
ADVERTISEMENT
Andy juga mengungkapkan bahwa biaya pengobatan seringkali jauh lebih tinggi dari yang dibayangkan. Selain biaya medis langsung, ada juga biaya tambahan seperti transportasi, makanan sehat, dan biaya pendukung lainnya. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Andy menyebut, nasabah dapat mengurangi beban finansial yang timbul akibat biaya-biaya tersebut
“Biaya-biaya yang timbul untuk merawat dan mengobati orang yang sakit itu ibarat gunung es, yang kita lihat hanyalah biaya pengobatannya. Namun biaya lain-lainnya sebenarnya jauh lebih besar,” tutur Andy.
Andy memberikan contoh, seorang pemuda yang menabung selama bertahun-tahun untuk bisa membeli rumah. Namun, ia divonis terkena penyakit kanker yang membuatnya harus mendapatkan pengobatan. Dalam hal ini, pemuda tersebut masih bisa membeli rumah karena ia memiliki asuransi kesehatan yang menanggung segala beban biaya rumah sakit.
ADVERTISEMENT
“Alih – alih semua biaya harus ditanggung sendiri karena tidak punya asuransi kesehatan atau minimal BPJS, maka biaya pengobatan biarlah asuransi kesehatan yang menanggung dan menguranginya dari beban pengeluaran kita,” katanya.