Tren Penurunan Berlanjut, Harga Nikel Anjlok 5 Persen

23 Juni 2022 11:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Nikel. Foto: tunasalmon/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nikel. Foto: tunasalmon/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga komoditas logam nikel terpantau mengalami penurunan cukup drastis hingga 5,82 persen pada penutupan perdagangan Rabu (22/6). Saat ini, harga nikel berada di angka USD 24.389 per ton.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs tradingeconomics, Kamis (23/6), harga nikel terus menurun sejak 6 Juni 2022. Saat itu, harga nikel masih berada di harga USD 29.627 per ton.
Adapun sebelumnya, akibat memanasnya konflik Rusia dan Ukraina membuat harga nikel tembus di atas USD 100 ribu per ton pada 8 Maret 2022 di perdagangan di The London Metal Exchange (LME).
Kenaikan tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa, karena dampak dari sanksi negara-negara sekutu memblokir akses bank-bank Rusia dari sistem pembayaran global (SWIFT). Padahal, Rusia merupakan produsen nikel terbesar ketiga dunia.
Mengutip Reuters, LME sudah menyetujui aturan bagi anggota untuk melaporkan posisi over the counter (OTC), langkah ini diambil setelah perdagangan di luar bursa sebagian disalahkan atas lonjakan harga nikel pada Maret.
ADVERTISEMENT
"Ini akan meningkatkan kemampuan LME untuk mengawasi aktivitas secara holistik melalui peningkatan visibilitas, memastikan stabilitas pasar di masa depan," kata bursa dalam sebuah pernyataan, 17 Juni 2022.
Bursa yang dimiliki Hong Kong Exchanges and Clearing Ltd (0388.HK), terpaksa menangguhkan perdagangan nikel dan membatalkan semua transaksi pada 8 Maret karena aktivitas tidak teratur yang sebagian disebabkan oleh posisi short nikel OTC yang besar.
Aturan baru yang akan berlaku dalam satu bulan ke depan ini mengharuskan posisi OTC dilaporkan setiap minggu di semua logam yang dikirim secara fisik termasuk aluminium, tembaga, dan nikel.
Ilustrasi tambang nikel. Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad
LME, pasar logam industri tertua dan terbesar di dunia, juga akan meminta pemegang posisi OTC besar untuk memberi tahu bursa alasan untuk menahannya.
ADVERTISEMENT
Benchmark nikel di LME berlipat ganda ke rekor di atas USD 100 ribu per ton pada 8 Maret karena ekspektasi Tsingshan Holding Group China dan lainnya harus membeli kembali posisi short mereka, yang bertaruh pada penurunan harga.
Regulator keuangan Inggris pada April meluncurkan penyelidikan menyeluruh tentang bagaimana LME menangguhkan perdagangan nikel dan LME juga menugaskan tinjauan independennya sendiri.
Sementara itu, Hedge fund AS Elliott Associates dan Jane Street Global Trading menggugat LME masing-masing sebesar USD 456 juta dan USD 15,3 juta untuk perdagangan nikel yang dibatalkan.