Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) terus merosot dalam sepekan ini.
ADVERTISEMENT
Pada perdagangan hari ini, Jumat (28/2), indeks saham sesi I berdasarkan data RTI Business, berada di level 6.300,144 atau turun 2,86 persen.
Pada perdagangan awal pekan, Senin (24/2) IHSG berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan, usai Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). IHSG ditutup turun 53,400 poin (0,78 persen) ke posisi 6.749,6.
Sehari setelahnya, indeks saham terus anjlok. IHSG kembali berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (25/2), turun 162,513 poin (2,41 persen) ke posisi 6.587,087.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, mengatakan pelemahan IHSG disebabkan oleh kondisi ketidakpastian global yang luar biasa. Selain itu, pelemahan Rupiah juga turut berpengaruh terhadap hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Di samping itu mungkin juga kalau yang hari ini terkaitnya lebih banyak, kepada Morgan Stanley yang menurunkan rating-nya itu aja. Tapi secara keseluruhan regional itu turun. Memang kita agak lebih dalam," kata Inarno di Gedung DPR RI, Selasa (25/2).
IHSG kemudian sempat berakhir membaik pada perdagangan Rabu (26/2) terbawa sentimen peluncuran Bank Emas. Usai Presiden Prabowo meresmikan layanan Bank Emas yang ada di Pegadaian dan BSI, IHSG ditutup naik 19,090 poin (0,29 persen) ke posisi 6.606,178.
Pada hari berikutnya, bursa saham kembali merah. IHSG ditutup turun 120,729 poin (1,83 persen) ke posisi 6.485,448 pada perdagangan Kamis (27/2).