Trimegah Bangun (NCKL) Pasang Harga IPO hingga 1.250, Tawarkan Dividen 30 Persen

18 Maret 2023 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi dan Dewan Komisaris PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direksi dan Dewan Komisaris PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten hilirisasi nikel terintegrasi dan pertambangan Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel akan menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam prospektus, harga penawaran saham NCKL senilai Rp 1.220 - 1.250 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 12,09 miliar saham biasa dengan nilai nominal RP 100 per saham.
NCKL akan membagikan dividen kepada pemegang saham minimum 30 persen dari laba bersih, tergantung pada arus kas dan rencana investasi perseroan, hukum dan peraturan Indonesia, serta persyaratan lainnya.
"Perseroan telah membagikan dividen sejak tahun 2012 dan direncanakan akan melakukan pembagian dividen menggunakan tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada tahun 2023," ujar Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy di konferensi pers, Jumat (17/3) sore.

Target Raup Dana Segar Rp 9,7 Triliun

Direksi dan Dewan Komisaris PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Perusahaan mengincar dana segar melalui IPO senilai USD 650 juta atau Rp 9,7 triliun. Nilai tersebut di bawah prospektus awal yang berkisar Rp 14,75-Rp 15,11 triliun dengan menawarkan maksimal 18 persen dari modal ditempatkan dan disetor Harita Nickel.
ADVERTISEMENT
“Kami menyampaikan ke OJK permohonan sebanyak-banyaknya 18 persen. Kalau dihitung 18 persen dari jumlah saham yang ada, itu akan menjadi total Rp 15 triliun. Itu sebenarnya tergantung hasil valuasi, semakin tinggi valuasinya semakin rendah persentase yang ditawarkan,” ujar Direktur Keuangan Harita Nickel Suparsin Darmo Liwan.
Harita Nickel berencana melepas 12-13 persen saham yang dimiliki melalui IPO. Suparsin memperkirakan penawaran tidak sampai maksimal 18 persen saham atau sebanyak 12,09 miliar lembar saham.
“Dialokasikan kebutuhan ada di Rp 9,7 triliun tergantung kurs juga. 12-13 persen, tidak akan sesuai maksimal itu, itu yang di-approve OJK sebanyak-banyaknya,” imbuh Suparsin.

Tujuan Dana IPO

Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
Dari dana IPO yang diraup, sekitar 38,08 persen akan digunakan Harita Nickel untuk modal kerja. Kemudian, 32,27 persen untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman.
ADVERTISEMENT
15,13 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk. Lalu, sekitar 6,05 persen akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.
Lebih lanjut, 5,46 persen dari dana IPO digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya, 2,12 persen untuk belanja modal (capital expenditure) dan sisanya sebesar 0,89 persen untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.