news-card-video
21 Ramadhan 1446 HJumat, 21 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Triputra Agro Persada Gandeng Aisin Bentuk Joint Venture Produksi Biokokas

24 Juni 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menggandeng Aisin Takaoka Co., Ltd membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang memproduksi biokokas berbasis cangkang sawit di Indonesia. Foto: Triputra Agro Persada
zoom-in-whitePerbesar
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menggandeng Aisin Takaoka Co., Ltd membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang memproduksi biokokas berbasis cangkang sawit di Indonesia. Foto: Triputra Agro Persada
ADVERTISEMENT
Emiten Grup Triputra, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menggandeng Aisin Takaoka Co., Ltd, bagian dari Aisin Corporation yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Toyota Motor Corporation, membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang memproduksi biokokas (bio-molded coal) berbasis cangkang sawit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi ini menandai komitmen kedua perusahaan untuk mengembangkan energi hijau dalam rangka mewujudkan karbon netral. Biokokas berbasis cangkang sawit merupakan terobosan dari hasil riset dan pengembangan oleh Aisin Takaoka dan menjadi yang pertama di dunia.
Joint venture company ditargetkan akan mulai melakukan produksi pada paruh kedua 2025 untuk memenuhi kebutuhan biokokas secara global. Makoto Okuda, President Aisin Takaoka, menjelaskan hasil pengembangan biokokas berbasis cangkang sawit ini dapat menggantikan sepenuhnya penggunaan batu bara kokas dalam industri tanpa mengurangi kualitas pembakaran.
“Biokokas berbasis cangkang sawit ini dikembangkan dengan tujuan mengurangi emisi karbon dalam proses pengecoran baja yang selama ini menjadi tantangan utama industri, terutama bagi kami sebagai pemimpin industri. Bersama Triputra Agro Persada, kami memiliki filosofi yang sama untuk mengembangkan energi hijau dalam mewujudkan karbon netral,” ujar Makoto dalam keterangan resmi, Senin (24/6).
ADVERTISEMENT
Triputra Agro Persada dipilih menjadi mitra kerja sama ini, karena merupakan salah satu produsen CPO terbesar di Indonesia, dan memiliki visi keberlanjutan menjadi perusahaan netral karbon yang telah terlibat aktif dalam bisnis ramah lingkungan sejak lama.
Pengembangan biokokas ini merupakan teknologi baru dengan tujuan sebagai alternatif bahan bakar industri pengecoran baja (foundry) yang selama ini sangat bergantung pada batu bara kokas (coking coal).
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menggandeng Aisin Takaoka Co., Ltd membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang memproduksi biokokas berbasis cangkang sawit di Indonesia. Foto: Triputra Agro Persada
Pemanfaatan cangkang sawit sebagai bahan baku biokokas merupakan upaya kedua perusahaan dalam mendorong penggunaan energi hijau, sebab biokokas dapat mengurangi emisi karbon dan limbah, dua tantangan utama yang dihadapi oleh industri pengecoran baja. Sehingga dapat berkontribusi dalam upaya mewujudkan karbon netral, sekaligus menciptakan lingkungan dan masyarakat berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Triputra Agro Persada, Tjandra Karya Hermanto, memberikan dukungan penuh atas pembentukan joint venture company bersama Aisin Takaoka.
“Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Aisin Takaoka yang merupakan salah satu pemimpin industri foundry global. Kerja sama ini selaras dengan komitmen keberlanjutan Triputra Agro Persada dengan target menjadi perusahaan netral karbon pada 2036,” ujar Tjandra.
Melalui New Journey of TAPG Sustainability, Triputra Agro Persada telah melakukan sejumlah inisiatif keberlanjutan guna mewujudkan komitmen menjadi perusahaan netral karbon sesuai dengan misi Triputra Agro Persada untuk menjadi Green Plantation for Better Quality of Life.
Pada 2023, perseroan juga telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit untuk memasok kebutuhan listrik kernel crushing plant (KCP) sebagai aksi pengurangan emisi dari limbah sekaligus pemanfaatan energi baru terbarukan. Perseroan juga secara konsisten meningkatkan cakupan areal stok karbon tinggi (SKT), dan nilai konservasi tinggi (NKT).
ADVERTISEMENT