Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Mobil Mulai 2 April 2025
15 Februari 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit![Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Jim Watson/AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jk7ryfyks423w4w55v4jwh14.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal mengenakan tarif impor mobil yang mulai berlaku pada 2 April 2025. Keputusan ini diambil sehari setelah anggota kabinetnya menyampaikan laporan terkait berbagai opsi bea masuk yang dirancang untuk merombak sistem perdagangan global.
ADVERTISEMENT
"Mungkin sekitar tanggal 2 April,” kata Trump, dikutip dari Reuters, Sabtu (15/2).
Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi perdagangan agresif yang telah diterapkan Trump sejak menjabat kembali pada 20 Januari lalu. Sebelumnya, ia telah mengenakan tarif tambahan pada berbagai produk impor , termasuk barang dari Tiongkok, Meksiko, dan Kanada.
Selain itu, tarif 25 persen pada baja dan aluminium impor akan mulai berlaku pada 12 Maret. Trump juga telah menginstruksikan tim ekonominya untuk merancang skema tarif timbal balik bagi negara-negara yang menerapkan pajak atas impor AS.
Seperti kebijakan tarif lainnya, Trump mengklaim langkah ini bertujuan menciptakan keseimbangan dalam perdagangan global dan mendukung industri dalam negeri. Ia berulang kali menyoroti ekspor otomotif AS menghadapi hambatan besar di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Uni Eropa, misalnya, mengenakan tarif 10 persen atas impor kendaraan, jauh lebih tinggi dibandingkan tarif AS sebesar 2,5 persen untuk mobil penumpang.
Namun, di sisi lain, AS sendiri telah lama menerapkan tarif 25 persen untuk truk pick up impor, yang memberikan keuntungan besar bagi produsen domestik.
Meski begitu, kebijakan ini memicu reaksi beragam. Para pelaku industri otomotif memperingatkan bahwa tarif baru dapat menaikkan harga mobil bagi konsumen AS dan mengganggu rantai pasok global.
Produsen kendaraan yang bergantung pada suku cadang impor kemungkinan akan menghadapi kenaikan biaya produksi, yang pada akhirnya dapat mengurangi daya saing mereka.
Kepala Eksekutif Ford Motor Co, Jim Farley, menanggapi pernyataan Trump dengan sikap hati-hati. Dalam unggahan di platform media sosial X, ia menyatakan Ford mendukung langkah pemerintah untuk meninjau kebijakan impor kendaraan.
"Kami mengapresiasi gagasan Presiden Trump untuk meninjau semua impor kendaraan ke AS, sebuah langkah maju yang penting," tulisnya.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan perdagangan yang komprehensif sangat penting untuk mencapai visi presiden guna memperkuat industri otomotif AS,” imbuh Farley.
Namun, di kesempatan lain, Farley juga mengakui bahwa tarif yang diterapkan Trump selama ini telah menambah banyak biaya dan banyak kekacauan.
Dari perspektif ekonomi, kebijakan tarif impor mobil ini menimbulkan berbagai konsekuensi yang perlu dicermati. Kenaikan harga mobil yang disebabkan oleh tarif dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan memicu inflasi.
Selain itu, kebijakan ini juga berpotensi memperburuk hubungan dagang antara AS dan mitra dagangnya, terutama Uni Eropa dan Jepang, yang merupakan eksportir kendaraan terbesar ke pasar Amerika.
Meski belum ada rincian teknis lebih lanjut, Trump diperkirakan akan mengumumkan kebijakan ini secara resmi dalam beberapa pekan mendatang. Dengan tarif yang mulai berlaku pada April, industri otomotif dan mitra dagang AS kini tengah mencermati bagaimana kebijakan ini akan mempengaruhi pasar global dan stabilitas ekonomi internasional.
ADVERTISEMENT