Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Trump Berpeluang Menang Usai Biden Mundur, Rupiah Bakal Bergejolak seperti 2016?
22 Juli 2024 13:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas (DPMA) BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan saat 2016 dolar AS naik karena saat itu publik AS tidak mengira Trump menang lantaran hasil polling selalu menunjukkan dia kalah dibandingkan pesaingnya, Hillary Clinton. Ternyata, Trump menang dan bikin geger dunia, sehingga dolar makin perkasa menekan banyak mata uang dunia, termasuk rupiah .
"Banyak yang spekulasi potensi kemenangan Trump bisa mengulang yang terjadi di periode sebelumnya. Tapi (sekarang) sebagian orang enggak yakin akan seperti itu (lantaran sudah melihat Trump lebih unggul dari Biden)," ujarnya dalam Editors Briefing di Sumba, NTT, Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Biden mengumumkan mundur dan mendukung Kamala Harris yang kini Wapres AS agar maju sebagai Capres AS, rupiah terpantau bergejolak.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.20 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkoreksi 0,26 persen ke Rp 16.234. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah juga masih terpantau melemah ke Rp 16.228.
Pelemahan rupiah yang terjadi usai pengumuman Biden dianggap sebagai hal wajar sebagai sentimen reaktif. Akan tetapi, Denny meyakini kebijakan pasar uang global ke depan akan lebih dipengaruhi aksi Bank Sentral AS, Fed, terhadap suku bunga acuan.
Denny melihat peluang Fed turunkan suku bunga sangat lebar karena saat ini rate-nya sudah terlalu tinggi. Sebelum pandemi, sekitar akhir 2019, suku bunga AS tercatat di level 0,25 persen, tapi saat ini sudah di posisi 5,25 persen atau persentase kenaikannya hampir 2.000 persen karena inflasi tinggi.
ADVERTISEMENT
"Jadi dampak ke pasar uang akan lebih banyak karena kebijakan The Fed. Suku bunga AS sudah sampai puncaknya, kita berharap rupiah makin kondusif," katanya.