Trump Buka Kemungkinan Pengecualian Tarif Dasar 10 Persen ke Mitra Dagang

13 April 2025 12:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka peluang pengecualian tarif dasar 10 persen, yang ditetapkan kepada sebagian besar mitra dagang AS. Meski demikian, menurut Trump, 10 persen merupakan batas minimum untuk negara yang saat ini melakukan negosiasi dengan AS.
ADVERTISEMENT
"Mungkin ada beberapa pengecualian karena alasan yang jelas, tetapi menurut saya 10 persen adalah batas minimum," kata Trump dikutip dari Bloomberg, Minggu (13/4).
Trump tidak memberi detail mengenai apa yang ia maksud sebagai alasan yang jelas tersebut. Ia juga tidak mengindikasikan adanya perubahan dalam agenda tarifnya.
Saat ini, selain China yang sudah dikenakan tarif 145 persen, Trump memberi penundaan penerapan tarif timbal balik ke berbagai negara dengan hanya menerapkan tarif dasar 10 persen. Ini agar negara lain dapat segera melakukan negosiasi tarif bersama AS.
Kebijakan tarif baru Trump menimbulkan ketidakpastian bagi banyak negara, investor, hingga pasar saham. Selain itu, kekhawatiran soal kebijakan Trump ini bisa memukul ekonomi global juga meningkat.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir pasar sedang solid hari ini. Saya pikir orang-orang melihat kita dalam kondisi yang sangat baik,” kata Trump menepis kekhawatiran tersebut, Jumat (11/4). Trump juga menyebut dolar AS akan selalu menjadi mata uang pilihan negara-negara dunia.
"Jika suatu negara mengatakan kita tidak akan bergantung pada dolar, saya akan memberitahu Anda bahwa dalam satu panggilan telepon mereka akan kembali bergantung pada dolar. Anda harus selalu mempertahankan dolar," ujar Trump.
Pada Jumat, China menaikkan tarif untuk semua barang AS menjadi 125 persen. Meski begitu China mengatakan tidak akan menaikkan tarif lebih lanjut, tetapi menegaskan kembali janjinya untuk berjuang sampai akhir dengan tindakan balasan lain yang tidak disebutkan.
Bloomberg Economics memproyeksi akibat dari bentrokan dagang yang berlarut-larut antara AS dan China mengancam perdagangan senilai USD 690 miliar.
ADVERTISEMENT