Trump Dilantik Jadi Presiden AS, Apa Dampaknya ke Industri Keuangan RI?

20 Januari 2025 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.  Foto: Carlos Barria/REUTERS dan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Foto: Carlos Barria/REUTERS dan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Donald Trump segera dilantik jadi Presiden Amerika Serikat, Selasa (21/1) dini hari waktu Indonesia. Pelantikannya menjadi yang paling ditunggu banyak pihak. Jelang pelantikannya, Trump bahkan meluncurkan uang kripto yang harganya langsung melonjak.
ADVERTISEMENT
Lalu apa dampaknya ke Indonesia? Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengaku belum bisa melihat lebih jauh dampaknya terhadap ekonomi dan industri keuangan dalam negeri. Namun, dia menilai saat ini perekonomian Indonesia kuat secara domestik.
“Jadi saya rasa kita berkuat fokus untuk bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Berkaitan dengan internasionalnya, saya rasa masih terlalu cepat untuk bisa memperkirakan apa yang akan jadi dampak dari pemerintahan presidensi Trump,” kata Mahendra di Gedung BEI, Senin (20/1).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman dalam peluncuran Bursa Karbon Internasional di Gedung BEI, Senin (20/1/2025). Foto: Ghifari/kumparan
Mahendra berharap siapa pun pemimpin di negara besar seperti Amerika Serikat, memiliki kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh negara.
“Jadi saya tidak melihat bahwa akan terlalu banyak perubahan terhadap kondisi global saat ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mahendra mengungkapkan, sejak beberapa waktu terakhir hingga saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan dan juga untuk meningkatkan kerja sama maupun perdagangan dan investasi internasional.
“Tapi sebenarnya itu sudah terjadi sebelum hari ini. Kita harapkan tidak semakin memburuk walaupun kita masih melihat bahwa tantangan globalnya tetap tidak mudah untuk diatasi,” katanya.