Trump Menang Pemilu AS, Rupiah Anjlok 0,53 Persen: Sentuh Rp 15.832,5/Dolar AS

6 November 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyampaikan pidato kemenangan Pemilu AS 2024 di Palm Beach County Convention Center, West Palm Beach, Florida, AS, Rabu (6/11/2024). Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terpantau melemah cukup tajam terhadap Dolar AS. Kondisi tersebut salah satunya disebabkan dampak hasil Pemilu di AS yang dimenangkan Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan Bloomberg, pada Rabu (5/11) pukul 15.32 WIB, nilai tukar rupiah melemah 84 poin atau 0,53 persen ke Rp 15.832,5 per dolar AS.
Adapun kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, mengatakan kemenangan Trump dalam Pilpres AS akan berdampak pada negara berkembang, termasuk nilai tukar.
Perry mengaku sudah mengkalkulasi berbagai kemungkinan bila hasil Pilpres AS 2024 itu dimenangkan oleh Donald Trump. Menurutnya, penguatan mata uang dolar AS akan terus terjadi ke depan, seiring dengan kembali munculnya tren penguatan suku bunga acuan bank sentral AS atau The Fed.
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
“Perhitungan sementaranya Trump unggul dan prediksi-prediksi dari pasar dan kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan akan menyebabkan mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi dan tentu saja perang dagang berlanjut,” kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).
ADVERTISEMENT
Untuk Indonesia, Perry mengatakan selain nilai tukar rupiah akan melemah, kemenangan Trump menjadi Presiden AS juga akan berdampak pada aliran modal asing akan semakin sempit.
“Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market. Termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan,” katanya.