Trump Ogah Turunkan Tarif Impor Israel Usai Merasa AS Banyak Dirugikan

8 April 2025 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan selama pertemuan di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2025.  Foto: REUTERS/Kevin Mohatt
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan selama pertemuan di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2025. Foto: REUTERS/Kevin Mohatt
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mengurangi surplus perdagangan Israel dengan Amerika Serikat (AS). Janji ini ia sampaikan langsung saat dia bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
"Kami akan lakukan ini dengan cepat. Ini langkah yang tepat, dan kami juga akan menghapus hambatan dagang," kata Netanyahu mengutip Reuters, Selasa (8/4).
Israel adalah salah satu sekutu terdekat AS dan mitra dagang utamanya. Tahun lalu, AS mencatat defisit perdagangan barang sebesar USD 7,4 miliar terhadap Israel. Artinya, AS mengimpor jauh lebih banyak dari Israel dibanding mengekspor ke sana.
Dengan kebijakan tarif baru Trump, barang-barang dari Israel dikenakan bea masuk sebesar 17 persen.
Namun saat ditanya apakah tarif untuk Israel akan diturunkan, Trump tidak memberikan janji apa pun.
"Kami sudah terlalu sering dirugikan dan dimanfaatkan negara lain selama bertahun-tahun. Sekarang waktunya kami berhenti membiarkan itu terjadi," ujar Trump.
ADVERTISEMENT
Padahal, pekan lalu Israel sudah lebih dulu mencabut semua tarif untuk barang impor dari AS. Kedua negara memang sudah menandatangani perjanjian perdagangan bebas sejak 40 tahun lalu. Sekitar 98 persen produk AS kini masuk ke Israel tanpa bea masuk.
Ini adalah kunjungan kedua Netanyahu ke Gedung Putih sejak Trump memulai masa jabatan keduanya pada 20 Januari. Selain isu tarif, mereka juga membahas perang di Gaza yang telah berlangsung 18 bulan, termasuk nasib para sandera asal Israel yang masih ditahan Hamas.
Konvoi tank militer Israel dan Pengangkut Personil Lapis Baja (APC) melewati perbatasan Israel, usai meninggalkan Gaza selama gencatan senjata, di Israel, Jumat (24/11/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
Netanyahu mengatakan sedang mengupayakan kesepakatan baru untuk pertukaran sandera dengan gencatan senjata.
Di sisi lain, Trump juga mengumumkan rencana menggelar pertemuan langsung dengan Iran pada hari Sabtu di lokasi yang dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
Ia memperingatkan Iran akan menghadapi "bahaya besar" jika menolak negosiasi soal program nuklirnya.
Pertemuan Trump dan Netanyahu ini awalnya direncanakan dalam konferensi pers resmi, tapi akhirnya dipindahkan ke ruang Oval Office dan hanya dihadiri sedikit wartawan.
Hasil pembicaraan tarif ini akan jadi sinyal bagi pemimpin dunia lainnya—apakah Trump mau mengalah soal tarif atau tetap keras. Undangan ke Netanyahu sendiri disebut diberikan secara mendadak oleh Trump lewat telepon setelah Netanyahu menyinggung masalah tarif.
Pejabat Kementerian Keuangan Israel menyatakan bahwa kebijakan tarif Trump bisa berdampak serius terhadap ekspor produk-produk Israel, terutama mesin dan alat kesehatan.