Trump Tetapkan Tarif Impor 100% untuk Obat Bermerek, 50% untuk Furnitur

26 September 2025 15:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Trump Tetapkan Tarif Impor 100% untuk Obat Bermerek, 50% untuk Furnitur
Trump umumkan tarif impor baru: obat bermerek kena bea masuk 100 persen, furnitur hingga 50 persen, picu kekhawatiran dampak ekonomi global.
kumparanBISNIS
Presiden AS Donald Trump memberikan keterangan pers tentang autisme dan penggunaan obat pereda nyeri populer Tylenol untuk ibu hamil dan anak-anak di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Senin (22/9/2025). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump memberikan keterangan pers tentang autisme dan penggunaan obat pereda nyeri populer Tylenol untuk ibu hamil dan anak-anak di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Senin (22/9/2025). Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru, termasuk bea masuk sebesar 100 persen terhadap obat-obatan bermerek dan berpaten.
ADVERTISEMENT
Tarif ini akan diberlakukan kecuali perusahaan farmasi tersebut sudah memulai pembangunan pabrik di wilayah AS.
Trump juga akan mulai mengenakan tarif 50 persen untuk lemari dapur dan meja rias kamar mandi impor serta tarif 30 persen untuk furnitur berlapis kain. Semua bea masuk baru ini akan berlaku mulai 1 Oktober sebagai upaya menghidupkan kembali bisnis furnitur AS.
“Alasannya adalah ‘BANJIR’ besar-besaran produk-produk ini ke Amerika Serikat oleh negara-negara luar lainnya,” kata Trump dikutip dari Reuters, Jumat (26/9).
Trump menyebut kebijakan terbaru ini bertujuan untuk melindungi industri manufaktur Amerika Serikat dan keamanan nasional. Kebijakan ini menyusul kebijakan bea masuk terhadap mitra dagang sebesar 50 persen dan target penguatan terhadap produk impor seperti baja.
ADVERTISEMENT
Tarif impor yang dikenakan oleh pemerintahan Trump telah menyebabkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global dan membuat para pelaku bisnis di seluruh dunia ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Selain itu, Bank Sentral Amerika menyatakan bahwa tarif-tarif tersebut ikut berkontribusi terhadap naiknya harga barang-barang konsumsi di Amerika Serikat.
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Long Beach, California, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Frederic J. Brown/AFP
Dalam pengumuman terbarunya di Truth Social, Trump tidak menjelaskan apakah tarif baru ini akan ditambahkan di atas tarif yang sudah ada sebelumnya. Namun, perjanjian dagang terbaru dengan Jepang, Uni Eropa, dan Inggris mencakup ketentuan yang membatasi tarif untuk produk tertentu seperti obat-obatan.
Jepang mengatakan pihaknya masih menganalisis dampak potensial dari tindakan baru tersebut, sementara Australia menilai dampak tarif Trump tidak adil dan tidak dapat dibenarkan.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut memicu anjloknya saham perusahaan farmasi di Asia, termasuk CSL di Australia yang menyentuh titik terendah dalam enam tahun. Selain itu, saham Sumitomo Pharma di Jepang turun lebih dari 3 persen, indeks farmasi di Hong Kong dan India juga turun lebih dari 1 persen, sementara indeks produsen furnitur di China jatuh sekitar 1 persen.
Pharmaceutical Research and Manufacturers of America, sebuah kelompok industri, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS terus mengumumkan investasi baru senilai ratusan miliar dolar. Menurutnya tarif ini berisiko bagi rencana tersebut.
Di sisi lain, pemerintahan Trump juga tengah memperluas cakupan penyelidikan keamanan nasional terhadap berbagai produk seperti turbin angin, pesawat, semikonduktor, polisilikon, tembaga, kayu, kayu gergajian, serta mineral penting untuk membentuk dasar tarif baru.
ADVERTISEMENT
Pekan ini, Trump juga mengumumkan penyelidikan baru terhadap alat pelindung diri, barang medis, robotika, dan mesin industri, melanjutkan kebijakan tarif sebelumnya terhadap baja dan aluminium beserta produk turunannya, mobil ringan dan suku cadangnya, serta tembaga.