Trump Urungkan Niat Pecat Bos The Fed Usai Pasar Bergejolak

23 April 2025 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Jerome Powell Foto: Carlos Barria/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Jerome Powell Foto: Carlos Barria/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump mengurungkan niatnya memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell, setelah sebelumnya terus melancarkan kritik tajam karena The Fed belum juga menurunkan suku bunga.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berniat memecatnya," kata Trump kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Selasa (22/4).
"Saya hanya ingin dia sedikit lebih aktif dalam hal menurunkan suku bunga," tambahnya.
Pernyataan ini langsung disambut positif oleh pasar. Indeks saham berjangka AS melonjak hampir 2 persen saat perdagangan malam dibuka kembali.
Sebelumnya, saham, obligasi, dan dolar AS sempat melemah setelah serangkaian serangan verbal Trump terhadap Powell sepanjang akhir pekan Paskah.
Wakil Ketua Evercore ISI, Krishna Guha, menyebut keputusan Trump sebagai sinyal positif. Ia menilai langkah ini mengurangi risiko skenario terburuk seperti stagflasi atau krisis utang akibat ketegangan dagang yang terus memanas.
Kurangi Tarif China
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga menyampaikan optimismenya terhadap kesepakatan dagang dengan China yang dapat memangkas tarif secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan tarif nantinya tidak akan "mendekati" level saat ini, meski tetap tidak akan dihapuskan sepenuhnya.
Kritik Trump terhadap The Fed, ditambah kebijakan tarif yang agresif, sebelumnya membuat pasar gelisah. Ia bahkan sempat menyebut Powell sebagai “pecundang besar” dan menyatakan pemecatan terhadapnya “tak bisa datang cukup cepat.”
Meski ancaman pemecatan diredam, Trump tetap mendesak penurunan suku bunga.
“Kami pikir ini saat yang tepat untuk menurunkan suku bunga, dan kami ingin Ketua kami bertindak cepat, bukan terlambat,” ujarnya.
Ketegangan yang Sudah Lama
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
Hubungan Trump dan Powell memang sudah lama tidak harmonis. Meski Trump sendiri yang mengangkat Powell sebagai Ketua The Fed, ia kecewa dengan kebijakan kenaikan suku bunga saat itu, dan sempat beberapa kali menggulirkan wacana pemecatan.
ADVERTISEMENT
Secara hukum, Ketua The Fed sulit dicopot tanpa alasan jelas. Namun masih ada celah tafsir dalam aturan yang membuat isu ini terus jadi perdebatan.
The Fed sendiri terakhir kali memangkas suku bunga ke level 4,25 persen–4,50 persen akhir tahun lalu, dan belum berubah sejak Trump kembali menjabat.
Kebijakan tarif Trump dikhawatirkan bisa menimbulkan inflasi sekaligus menekan pertumbuhan. Meski data ekonomi riil masih menunjukkan ketahanan, survei kepercayaan konsumen dan bisnis mulai melemah.
Pasca pernyataan Trump, pasar kini memperkirakan akan ada tiga kali pemangkasan suku bunga masing-masing 0,25 persen hingga akhir tahun, turun dari proyeksi sebelumnya sebanyak empat kali.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) juga telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dan global, dengan menyebut kebijakan tarif Trump sebagai penyebab utama.
ADVERTISEMENT