Tumpang Tindih, SKK Migas Minta Dispensasi KLHK Garap Cekungan Warim

17 Mei 2023 19:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi media kegiatan eksplorasi hulu migas di kantor SKK Migas, Rabu (17/5/2023).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi media kegiatan eksplorasi hulu migas di kantor SKK Migas, Rabu (17/5/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkap sedang meminta restu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menggarap cekungan di Warim, Papua.
ADVERTISEMENT
Saat ini eksplorasi cekungan dengan potensi cadangan migas raksasa di Indonesia bagian timur tersebut tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz, Papua.
Kepala Divisi Eksplorasi, Lingkungan Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Sunjaya Eka Saputra, menuturkan penemuan harta karun migas tersebut terjadi sebelum penentuan status taman nasional.
"Sudah kita kirim surat ke KLHK untuk bisa diberikan dispensasi, toh tidak semuanya, hanya ada 1-2 area saja yang prospeknya itu masuk ke area Lorentz," jelasnya saat diskusi media di SKK Migas, Rabu (17/5).
Sunjaya menuturkan, saat ini SKK Migas melakukan komunikasi yang intens dengan KLHK agar dapat melakukan pengembangan eksplorasi maupun eksploitasi lebih lanjut di cekungan Warim.
SKK Migas lakukan kegiatan monitoring di Onshore Receiving Facilities (ORF) PC Ketapang II Ltd (PCK2L) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (31/12/2022). Foto: Dok. SKK Migas
Dia menambahkan, selain berada di sebuah taman nasional, tantangan pengembangan cadangan tersebut mencakup lingkungan operasional baik dari sisi kesehatan dan keamanan yang menantang.
ADVERTISEMENT
"Risikonya malaria di sana kemudian ada daerah-daerah yang tempat aktif penembakan di sana," tutur Sunjaya.
Dengan demikian, lanjut dia, SKK Migas pun sedang berdiskusi dengan beberapa investor untuk menentukan area-area yang memungkinkan dan aman untuk dikembangkan.
"Kita kemarin diskusi beberapa investor, area fokusnya akan kita fokuskan dia area yang secara security-nya cukup aman. Ada beberapa daerah yang red zone itu, kita bilang nggak usah aja, kita masuk yang lebih aman aja lah," pungkas Sunjaya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan area Warim mengandung potensi cadangan minyak yang sangat besar mencapai 25,96 miliar barel minyak dan potensi cadangan gas bumi sebesar 47,37 triliun cubic feet (TCF).
"Kalau di wilayah Warim potensi minyaknya bisa capai 25 miliar barel. Jadi kalau 25 miliar barel kalau betul-betul misal bisa 20 persen, diambil 5 miliar itu sudah baik untuk Indonesia," ungkapnya saat konferensi pers, Senin (30/1).
ADVERTISEMENT
"Apalagi gas juga potensinya sampai 47 (TCF) itu dua kali lipat dari Masela dan sama dengan Natuna, tapi di sana banyak CO2-nya," tambah Arifin.