Tunggu Hasil Tinjauan BPKP, Rencana Impor KRL Bekas Sementara Dihentikan

27 Maret 2023 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah calon penumpang berjalan di peron KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (13/3/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah calon penumpang berjalan di peron KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (13/3/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan hasil rapat bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, terkait rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menuturkan hasil rapat yang dilakukan 6 Maret 2023 lalu yakni proses impor KRL bekas saat ini masih dalam tahap review oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Didiek menjelaskan, tim BPKP bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninjau langsung ke Jepang seminggu yang lalu dan bertemu dengan pihak East Japan Railway Company (JR East), perusahaan Jepang yang akan mengekspor kereta bekas ke Indonesia.
Dia menambahkan, tim BPKP sudah melihat bahwa kereta-kereta JR East yang akan diimpor oleh Indonesia masih beroperasi hingga saat ini.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Sehingga memang apa yang menjadi catatan rapat di Kemenko Marves itu menjadi evaluasi dan review oleh BPKP, sehingga pada saat ini kami PT KAI dan PT KCI sedang menunggu hasil review dari BPKP," ujar Didiek saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KCI, Suryawan, menuturkan rapat dengan Kemenko Marves mencakup beberapa pembahasan. Pertama, terkait dengan ketepatan jumlah kebutuhan impor kereta bekas untuk tahun 2023 dan 2024.
Kemudian, kewajaran biaya pengadaan impor kereta bekas sebanyak 10 trainset di 2023 dan 19 trainset di 2024, jaminan suku cadang dari 10 train set kereta bekas yang akan diimpor 2023, kewajaran harga dan kualitas pengadaan KRL bekas yang akan diimpor oleh PT KCI.
Lalu kesesuain proses pengadaan impor kereta bekas PT KCI dengan ketentuan berlaku, kesesuaian kebutuhan pergantian KRL dan kapasitas produksi dalam negeri, dan saran terhadap pengadaan sarana gerbong KRL Jabodetabek.
"Selama kegiatan review tersebut dilaksanakan, maka seluruh proses tahapan impor kereta bekas untuk tahun 2023 dan 2024 dihentikan sampai dengan proses review selesai dilaksanakan," kata Suryawan.
ADVERTISEMENT
Suryawan mengungkapkan, pihaknya membutuhkan pergantian (replacement) KRL sekaligus untuk penambahan kapasitas hingga tahun 2040 setidaknya 215 train set (rangkaian kereta). Sedangkan rencana impor KRL bekas diputuskan hanya untuk di tahun 2023-2024.
Dia melanjutkan, saat rapat dengan Kemenko Marves dibahas dua alternatif pengadaan KRL ini. Pertama, seluruh KRL akan dibeli baru oleh KCI dengan total 186 train set hingga tahun 2040.
"Alternatif kedua yang kita jalankan yaitu untuk penambahan (kapasitas) kita beli baru sedangkan untuk yang modernisasi atau retrofit replacement kita kerja sama dengan PT INKA, ini sangat bergantung dari PT INKA maupun kajian finansialnya," jelas dia.