Tunggu PMN Cair, Penyelesaian Konstruksi Tol Kapalbetung dan Bocimi Dimulai 2024

19 September 2023 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara pintu keluar Parungkuda di Ruas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara pintu keluar Parungkuda di Ruas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan penyelesaian konstruksi Kayu Agung-Palembang-Betung (Tol Kapalbetung) di Tol Trans Sumatera dan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) segmen Cibadak-Sukabumi Barat dapat dimulai pada 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, mengatakan kedua tol tersebut sebetulnya milik Waskita Karya. Namun karena Waskita Karya saat ini melakukan restrukturisasi keuangan, maka Penyertaan Modal Negara (PMN) 2024 diberikan kepada Hutama Karya.
PMN senilai Rp 18,6 triliun tersebut digunakan untuk membantu penyelesaian Ruas Tol Kapalbetung dan Tol Bocimi.
"PMN tersebut cair pada tahun depan, sehingga diharapkan penyelesaian konstruksi kedua jalan tol tersebut dimulai pada 2024," kata Budi Harto di Kompleks DPR , Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (19/9).
Pembangunan Tol Kapalbetung terbagi menjadi tiga seksi yakni Seksi I Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km yang telah beroperasi sejak April 2020.
Kemudian Seksi II Jakabaring-Musi Landas sepanjang 33,9 km dikerjakan dalam 2 Seksi yakni Seksi 2A ruas Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 km beroperasi Januari 2020 dan Seksi 2B ruas Kramasan-Musi landas sepanjang 24.5 Km dalam tahap konstruksi. Selanjutnya Seksi 3 Musi Landas-Betung sepanjang 44.29 km juga dalam tahap konstruksi.
ADVERTISEMENT
Tol Kapalbetung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Jalan Tol Trans Sumatera untuk meningkatkan konektivitas antara kota atau kawasan di Pulau Sumatera bagian selatan.
Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang-Jambi.
Jalan tol itu juga terkoneksi dengan jalan nasional di Sumatera. Sehingga diharapkan dapat mendukung pengembangan wilayah, khususnya di Sumatera Selatan.