Uang Beredar di RI Capai Rp 8.970,8 Triliun di Juli 2024

23 Agustus 2024 14:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti mata uang rupiah palsu saat rilis pengungkapan kejahatan mata uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti mata uang rupiah palsu saat rilis pengungkapan kejahatan mata uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia melaporkan uang beredar dalam artian luas (M2) pada Juli 2024 mencapai Rp 8.970,8 triliun atau tumbuh 7,4 persen (year on year/yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Perkembangan M2 pada Juli 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat. Penyaluran kredit pada Juli 2024 tumbuh sebesar 11,6 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan sebelumnya sebesar 11,4 persen.
Tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh 15,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2024 sebesar 14,1 persen (yoy). Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 0,1 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 3,1 persen (yoy) di Juni 2024.
Sementara untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 2024 tercatat sebesar Rp 8.393 triliun atau tumbuh 7,5 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,2 persen (yoy).
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
Perkembangan DPK dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK korporasi (14,7 persen (yoy) dan perorangan 1,8 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Adapun Giro pada periode tersebut tumbuh 9,6 persen (yoy), setelah pada sebelumnya tumbuh 12,7 persen. Tabungan tumbuh 5,9 persen, naik dibandingkan bulan sebelumnya 5,5 persen, dan simpanan jangka berjangka tumbuh 7,3 persen setelah tumbuh 7 persen.
Sedangkan kredit yang disalurkan perbankan pada Juli 2024 tercatat Rp 7.430,5 triliun, atu tumbuh 11,6 persen. Perkembangan kredit terutama didorong pertumbuhan kredit kepada debitur korporasi sebesar 16,8 persen dan perorangan 5,9 persen.