Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Uang Kertas Emisi 2022 Disorot BPK, BI Pastikan Fitur Pengamanan Sudah Canggih
6 Oktober 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK ) meminta Bank Indonesia (BI) untuk membuat mitigasi risiko terhadap uang rupiah tahun emisi 2022, khususnya untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I 2022, BPK menyebut BI belum membuat mitigasi risiko terhadap kelangsungan penyediaan benang pengaman untuk bahan kertas uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 tahun emisi (TE) 2022 jika terjadi wanprestasi dan/atau force majeur yang mengganggu produksi benang pengaman pada Crane.
"Selain itu, paten microlenses security thread milik Crane akan berakhir pada tahun 2024, sehingga produksi microlenses security thread akan menjadi public domain, yang akan menimbulkan potensi risiko pemalsuan uang rupiah," tulis laporan BPK seperti dikutip kumparan, Kamis (4/10).
Hal tersebut mengakibatkan potensi terhambatnya proses pencetakan uang rupiah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 TE 2022 jika terjadi wanprestasi dan/atau force majeur yang mengganggu produksi benang pengaman pada Crane, serta potensi risiko reputasi BI jika terjadi pemalsuan benang pengaman uang rupiah TE 2022 saat microlenses security thread telah menjadi public domain.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono menegaskan, uang rupiah emisi 2022 sudah menggunakan fitur pengamanan yang paling mutakhir. Artinya, sangat sulit untuk dilakukan pemalsuan.
"Kalau dari kami sih uang baru ini sudah menggunakan fitur-fitur pengamanan yang paling mutakhir dan canggih. Sudah pakai UV dan itu keren banget," kata Erwin kepada awak media di JCC Senayan.
Mengenai paten microlenses security thread milik Crane akan berakhir pada tahun 2024 pada uang emisi tahun 2022, Erwin mengaku masih perlu mempelajari hal tersebut. "Sangat sulit untuk dipalsukan. Mungkin saya perlu pelajari yang micro itu. Kita tanya ahlinya dulu," ungkap Erwin.
"Dari sisi kami sejauh yang kami tahu, itu menggunakan pengamanan yang mutakhir," tegas dia.
ADVERTISEMENT